Adab -Adab niat

Seorang muslim membenarkan pentingnya keberadaan niat
Seluruh amalan baik yg berkaitan dgn masalah agama maupun keduniaan seluruhnya tergantung pada niatnya, niatlah yg menjadikan ukuran amal itu dikatakan kuat atau lemah, sah atau rusak (batal) semua tergantung bgaimana niatnya.

Rasullulloh shallallahu Alaihi wa Salam bersabda;" Sesungguhnya setiap amal adalaah tergantung pd niat, dan seseorang hanya memperoleh apa yg dia niatkan itu," ( Muttafaq 'alaih (al-Bukhari:1,Muslim:1907)

Juga sabdanya;
"Sesungguhnya Alloh tidak melihat kepada rupa-rupa harta kalian, akan tetapi Dia lihat kepada hati dan perbuatan kalian."(Mutaffaq 'alaih:Muslim;2564)
Yg dimaksud dgn Alloh melihat kedalam hati adalah melihat bagaimana niatnya,
"Barangsiapa yg berkeinginan melakukan kebaikan lalu dia belum dapat melakukannya maka ditulis baginya satu kebaikan."(HR.Muslim 130)

Kebaikan amal tergantung dari kebaikan niat,dan buruknya amal juga tergantung kepada buruknya niat, dan setiap amal yg tidak dilandasi dgn niat yg baik maka itu adalah Riya' , memaksakan diri yg justru dimurkai Alloh

-------------------------------------
Sent from my ℜᴼᴼϑɀßerry® via INDOSAT

RAHASIA KEHIDUPAN

Saat ƙï†α memberi,
ƙï†α akan menerima.
Saat ƙï†α menolong org lain, pd saat sama ƙï†α sdg menolong diri sendiri.
Apa ÿğ ƙï†α lakukan utk org lain, sebenarnya ƙï†α sdg melakukan utk diri ƙï†α sendiri.
Inilah rahasia kehidupan ÿğ tersembunyi bagi banyak org.
Bukan karena mereka tdk melihat kebenaran ini, tapi mereka tdk mempercayainya.

Karena iτu banyak orang lebih berbahagia menerima daripada memberi. Lebih suka ditolong daripada menolong.
Hidup hanya berpusat kapada diri sendiri.
Αϑα ilustrasi menarik,
seorg buta sadang berjalan dgn tongkatnya di malam hari. Tangan kanannya memegang tongkat sementara tangan kirinya membawa lampu. Pemandangan ini cukup mengherankan bagi seorg pria ÿğ kebetulan melihatnya.

Supaya tdk penasaran, pria iτu bertanya,
"Mengapa anda berjalan membawa lampu?"
Org buta iτu menjawab, "Sebagai penerangan".
Dgn heran pria iτu bertanya lagi, "Tetapi bukankah anda buta & tetap tdk bisa melihat jalan meski αϑα lampu penerangan?". Org buta iτu tersenyum sambil menjawab, "Meski saya tdk bisa melihat, org lain melihatnya. Selain membuat jalanan menjadi terang, hal ini juga menghindarkan org lain utk tdk menabrak saya".

Disaat ƙï†α melakukan sesuatu utk org lain, sebenarnya ƙï†α sdg melakukan sesuatu utk diri ƙï†α sendiri.
Kita diingatkan utk tdk jemu2 berbuat baik.
Ini sebuah rahasia kehidupan utk hidup ÿğ diberkati, berkelimpahan & hidup bahagia.
Meski demikian, rahasia kehidupan ini tersembunyi bagi org2 ÿğ egois, kikir, pelit & melakukan sesuatu berdasarkan apa ÿğ untung bagi diri sendiri.
Apa yg kita tabur itu yang akan kita tuai.


-------------------------------------
Sent from my ℜᴼᴼϑɀßerry® via INDOSAT

Empat Hal

Rasululullah -shollallohu 'alaihi wasallam- bersabda :

أربعٌ مَنْ أُعطِيهُنَّ فقد أُعْطِىَ خيرَ الدنيا والآخرة لسانٌ ذاكرٌ وقلبٌ شاكرٌ وبدنٌ على البلاءِ صابرٌ وزوجةٌ صالحةٌ لا تبغيه خَوْناً فى نفسِها ولا مالِهِ تعينُ أحدَكم على دينِهِ

"Ada 4 hal yang barangsiapa diberi oleh Allah keempatnya, sungguh ia telah diberikan karunia yang lebih baik dibanding dunia dan seisinya. Lisan yang selalu berdzikir kepada Allah, hati yang selalu bersyukur kepada-Nya, tubuh yang selalu sabar saat menerima ujian dan cobaan, dan istri shalihah yang tidak pernah terpikir dalam jiwanya untuk mengkhianati suami dan hartanya dan selalu membantu suaminya untuk menjaga Dien nya" (HR. Thabrani dengan periwayat yang terpercaya)

Seorang shahabat Nabi -shollallohu 'alaihi wasallam- bertanya : "Ya Rasululallah, sudikah engkau beritahukan kepada kami harta yang paling baik yang bisa kita dapatkan ?" Beliau -shollallohu 'alaihi wasallam- menjawab :

أَفْضَلُهُ لِسَانٌ ذَاكِرٌ وَقَلْبٌ شَاكِرٌ وَزَوْجَةٌ مُؤْمِنَةٌ تُعِينُهُ عَلَى إِيمَانِهِ

"Harta yang paling utama adalah lisan yang selalu berdzikir kepada Allah, hati yang selalu bersyukur kepada-Nya dan istri yang beriman yang selalu membantunya menjaga imannya" (HR. Tirmidzi, beliau mengatakan hadits ini Hasan)

إِذاَ صَلَّتِ المَرْأَةُ خمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَصَنَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الجَنَّةِ شَاءَتْ

"Bila seorang istri shalat 5 waktu, puasa Ramadhan, menjaga kemaluannya, mentaati suaminya,
maka dia pasti masuk surga dari pintu mana saja yang dia inginkan." (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)

أَيمُّاَ امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الجَنَّةَ

Dari Ummi Salamah ra.berkata,"Aku­ mendengar Nabi -shollallohu alaiohi wasallam- bersabda, "Wanita manapun yang wafat dan suaminya meridhainya maka dia masuk surga"
(HR. Al-Hakim dalam Al Mustadrak)

-------------------------------------
Sent from my ℜᴼᴼϑɀßerry® via INDOSAT

PERGANTIAN TAHUN SEORANG MUSLIM/MUSLIMAH

Para ulama menyatakan setidaknya ada 5 cara yg patut kita renungkan mengawali tahun ini dalam menggapai ketakwaan. Jalan itu adalah:

1.MUHASABAH
Yaitu evaluasi diri dan meningkatkan kualitas diri dengan selalu mengambil hikmah dari setiap sesuatu yang terjadi dalam diri kita.

2.MU'AHADAH
Yaitu mengingat-ingat kembali janji yang pernah kita katakan. Setiap saat, setiap shalat kita seringkali bersumpah kepada Allah : ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين إن صلاتي "Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidup dan matiku semata-mata karena Allah Rabb semesta alam". Dengan demikian, ada baiknya kita kembali mengingat-ingat janji dan sumpah kita.

3.MUJAHADAH
Adalah bersungguh-sungguh ibadah kepada Allah Swt. Allah menegaskan dalam firmannya : والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا
Orang-orang yang sungguh (mujahadah) dijalan Kami, Kami akan berikan hidayah kejalan kami.
Kdg kita ibadah tidak dibarengi dengan kesungguhan, hanya menggugurkan kewajiban saja, takut jatuh kedalam dosa dan menapaki kehidupan beragama asal-asalan.

4.MURAQABAH
Adalah senantiasa merasa diawasi oleh Allah Swt. Perasaan selalu merasa diawasi oleh Allah dalam bahasa hadisnya adalah Ihsan.
"الإحسان هو أن تعبد الله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك"
artinya :"Ihsan adalah engkau senantiasa beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, kalau pun engkau belum bisa melihat-Nya, ketahuilah sesungguhnya Allah melihat kepadamu".

5.MU'AQOBAH
Artinya, mencoba memberi sanksi kepada diri manakala diri melakukan sebuah kekhilafan,Kalau diri melewatkan sebuah amal shaleh maka hukumlah diri kita sendiri dengan melakukan amal shaleh yang lain.


-------------------------------------
Sent from my ℜᴼᴼϑɀßerry® via INDOSAT