Jumat, 23 Januari 2015

MENGENANG HOEGENG...

Bersyukur saya bukan polisi.
-

MENGENANG HOEGENG...

Kira-kira berapa rekening yang dimiliki Hoegeng?

Tak diketahui pasti jumlahnya. Namun dijamin rekeningnya kurus. Bahkan membuat para polisi terharu.

Menurut sejarah, Tahun 1971 kabarnya Hoegeng dicopot Soeharto gara-gara mengusik bisnis penyelundupan yang diduga dekat dengan keluarga Cendana.

Setelah serah terima jabatan, dia mengembalikan seluruh inventaris milik kepolisian. Hoegeng nyaris tak punya harta apa-apa.

Pengganti Hoegeng, Jenderal Polisi M Hasan sampai geleng-geleng kepala melihat kelakuan Hoegeng. Dia yang sangat akrab dengan Hoegeng ini sampai mendamprat Hoegeng.

Kisah ini ditulis dalam biografi "Hoegeng, Polisi: Idaman dan Kenyataan" karya Ramadhan KH dan Abrar Yusra terbitan Pustaka Sinar Harapan.

"Kamu kok gila-gilaan, kok, semua barang kamu kembalikan?" kata Hasan.

"Habis kan memang bukan milik saya!" balas Hoegeng.

"Kamu masih punya mobil?" tanya Hasan lagi.

"Ya enggak dong!" kata Hoegeng.

"Pergi ke mana-mana naik apa nanti?" Hasan geleng-geleng lagi.

"Naik mercedes," Hoegeng ketawa. "Naik bis kotanya Ali Sadikin (gubernur DKI saat itu)."
Hasan terdiam.
Dia menatap Hoegeng terharu. Mungkin sedih membayangkan nanti jenderal polisi ini harus kemana-mana naik bus. Betapa menyedihkan...

Dengan suara berat Hasan menawarkan meminjamkan Hoegeng mobil. Dia tahu Hoegeng pasti menolak kalau diberi cuma-cuma.

Quote:
Itulah sosok Jenderal Hoegeng.
Teladannya jadi legenda. Diceritakan dari satu generasi ke generasi polisi lain. Tapi rupanya sedikit yang meneladani.
Ada juga sosok para jenderal lain berekening kurus. Mereka hidup terhormat, polisi hebat, dan meninggalkan nama harum sepanjang masa.

Quote:
Selepas dipensiunkan dari jabatannya sebagai Kapolri, dia tetap diberi uang pensiun dengan nominal amat kecil selama puluhan tahun.
"Sampai 2001 pensiunan bapak cuma sepuluh ribuan. Setelah 2001 ada penyesuaian jadi satu jutaan," kata anak Hoegeng, Aditya Hoegeng selepas peluncuran buku ayahnya berjudul 'Hoegeng Polisi dan Menteri Teladan' di toko buku Gramedia PIM, Jakarta, Minggu (17/11).

Tentu dengan uang sejumlah ini, Hoegeng mati-matian menghidupi istri dan tiga anaknya.

Setelah dipensiunkan di umurnya ke 49, Jenderal ini banting setir menjadi pelukis.
"Dari pensiun hidup dari melukis kadang lukisannya dijual," tambah anak lelaki satu-satunya ini.

Tahun demi tahun keluarga Hoegeng melalui harinya dengan sulit. Namun ekonomi pas-pasan tak membuat Hoegeng dan keluarga menyerah pada keadaan dan menggadaikan ideologinya.

"Kami enggak pernah merasa seperti anak pejabat. Di balik bapak ada istri yang hebat," kenang Aditya.

Quote:
Pencekalan terjadi setelah Pak Hoegeng, Ibu Merry, dan Hawaian Seniors sepuluh tahun tampil menghibur di TVRI. Waktu yang cukup lama. Tetapi, percaya atau tidak, selama itu pula belum pernah sekalipun Ibu Mery menginjakkan kakinya di pasir Waikiki Beach yang terkenal itu. Padahal, sebagai Kapolri, Pak Hoegeng sudah pernah tiga kali bertugas ke Amerika dan sempat mampir di Hawai.

Ibu Merry tidak pernah ikut karena Pak Hoegeng memiliki prinsip yang sangat teguh: selama melakukan perjalanan dinas, istri dan anak-anak tidak boleh ikut "numpang" fasilitas kantor "Dia tidak pernah mengijinkan saya dan anak-anak memanfaatkan kesempatan menggunakan fasilitas dinas," ungkap Ibu Mery. "Sementara untuk beli tiket dengan uang sendiri kami tidak mampu." Ironis memang. Sulit dipercaya ada orang sejujur Pak Hoegeng di negeri ini.

Tak heran jika kemudian muncul idiom: Di Indonesia hanya ada tiga polisi yang jujur. Polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng. Begitu jujurnya sampai ketika meninggal tak banyak harta benda yang dia tinggalkan untuk keluarganya. Bahkan setelah 32 tahun mengabdi di kepolisian, uang pensiun yang diterima Pak Hoegeng cuma Rp 10 ribu.

Nah.... Kira-kira berapa rekening yang dimiliki Hoegeng?

BELAJAR SOSOK IMAM KELUARGA DARI SEORANG BAMBANG WIDJOYANTO

Kemarin sampai pagi ini kita dikejutkan oleh berita heboh tertangkapnya seorang wakil ketua KPK oleh tim dari Bareskrim Mabes Polri saat mengantar anaknya sekolah.

Saya tidak tertarik membahas sisi politiknya, karena politik itu berkaitan dg kepentingan, bukan lagi urusan benar dan salah.

Dalam kasus ini saya justru tertarik dari sisi parenting. Ada message Allah s.w.t yang dititipkan lewat kasus ini, yaiti kita diminta melihat bagaimana srorang sosok ayah mendidik anaknya.

Mari kita cermati bersama
a. Pak Bambang ditangkap saat mengantar anaknya yg keempat sekolah,  masih usia SD, ditemani anak ketiganya yg mau kuliah.  Berita terkait hal ini bisa dilihat di

http://m.detik.com/news/read/2015/01/23/093417/2811613/10/bareskrim-tangkap-wakil-ketua-kpk-bambang-widjojanto

Learning point : sesibuk apapun seorang ayah tidak akan melewatkan moment penting yg akan dikenang anak sampai besar. Salah satunya adalah perbincangan di mobil selama perjalanan ke sekolah.

b. Pak Bambang saat ditangkap dan "diborgol"oleh pihak bareskrim disaksikan dari awal hingga akhir oleh putri ketiganya yg sudah berusia 20 th.

Learning point : seorang ayah harus berani menancapkan memory kuat ke anak yang sudah aqil baligh, untuk tidak takut menanggung resiko, dan berani mengatakan benar meskipun itu pahit.

c. Pak Bambang dalam kondisi diborgol, di mobil yang penuh dg tim bareskrim, meminta anak perempuannya untuk duduk di pangkuan dia dan ikut sampai ke Bareskrim

Learning point : Dalam kondisi seburuk apapun, imam keluarga tetap bertugas menjaga iman dan kehormatan diri, anak, dan keluarganya.

d. Selama ditahan di bareskrim anak perempuannya setia mendampingi, justru muncul percakapan antara ayah dan anak ttg pra peradilan, proses tersangka dan proses hukum lainnya.

Learning point : seorang imam keluarga selalu memaknai semua moment baik indah maupun buruk, sebagai moment belajar untuk anak dan istrinya.

e. Saat anak dan istrinya ditanya wartawan, terlihat tegar, dan mengatakan "ini konsekuensi dari pekerjaan ayah"

Learning point: seorang imam keluarga harus mendidik anak dan istrinya menjadi pribadi yg tangguh, mendidik mereka agar bisa mandiri dan siap dengan segala kemungkinan

f. Pak Bambang tidak mau makan dan minum makanan dari Bareskrim

Learning point : seorang imam keluarga wajib memiliki "skeptical thinking" tidak mudah percaya, walaupun berada dalam tekanan.

g. Pak Bambang tadi pagi, jam 4.15 akhirnya sampai rumah dan bertemu dg anak dan istrinya. Kemudian yg beliau lakukan mencium kening anak dan istri, berganti baju koko, dan mengajak anak laki-lakinya jamaah sholat subuh di masjid.

Learning point : apapun kondisinya, seorang imam keluarga akan fokus pada masa depan, tidak terbelenggu dg masa lalu, segera "move on" melakukan peluang pahala berikutnya, terlebih dlm meninggalkan jejak pengalaman untuk anaknya.

Selama misi hidup seseorang belum selesai, yakinlah pasti Allah akan selalu memberikan tantangan untuk menaikkan kelas derajat hidupnya dan keluarganya.

Allah tidak akan membebani hambaNya, melainkan sesuai dg kemampuannya.

Pak Bambang yang ahli hukum dan sangat peduli pada keluarganya pasti akan mendapatkan tantangan hidup di kedua hal itu tidak mungkin yang lainnya.

Apa materi hidup yg sedang anda kuasai saat ini?, siapkan diri dan keluarga unt mendapat soal ujian di bidang tersebut.

Latih menjadi sosok yang tangguh mulai hari ini, karena tangguh itu menular

Happy weekend,

Salam