Senin, 30 Maret 2009
SENYUMLAH
Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi. Sang Dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya.
Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama "Smiling." Seluruh siswa diminta untuk pergi keluar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka.
Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan di depan kelas. Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir, tugas ini sangatlah mudah.
Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi ke restoran McDonald's yang berada di sekitar kampus. Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering. Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya menyela dan meminta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk yang masih kosong.
Ketika saya sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri di belakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian.
Suatu perasaan panik menguasai diri saya, ketika berbalik dan melihat mengapa mereka semua pada menyingkir? Saat berbalik itulah saya membaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, ternyata tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil! Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali.
Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang lebih pendek, yang berdiri lebih dekat dengan saya, dan ia sedang "tersenyum" ke arah saya. Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam, tapi juga memancarkan kasih sayang. Ia menatap ke arah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' di tempat itu.
Ia menyapa "Good day!" sambil tetap tersenyum dan sembari menghitung beberapa koin yang disiapkan untuk membayar makanan yang akan dipesan.
Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya 'tugas' yang diberikan oleh dosen saya. Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya.
Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"nya. Saya merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka,dan kami bertiga tiba2 saja sudah sampai di depan counter.
Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan. Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu cangkir Nona." Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka (sudah menjadi aturan di restoran disini, jika ingin duduk di dalam restoran dan
menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.
Tiba2 saja saya diserang oleh rasa iba yang membuat saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yang jauh terpisah dari tamu2 lainnya, yang hampir semuanya sedang mengamati mereka...
Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya, dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya.
Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya tersenyum dan minta diberikan dua paket makan pagi (di luar pesanan saya) dalam nampan terpisah.
Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan
melingkari sudut ke arah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat. Saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap "makanan ini telah saya pesan untuk kalian berdua."
Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basah berkaca2 dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak, nyonya."
Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata "Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ke telinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian."
Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali saya merengkuh kedua lelaki itu.
Saya sudah tidak dapat menahan tangis ketika saya berjalan meninggalkan mereka dan bergabung dengan suami dan anak saya, yang tidak jauh dari tempat duduk mereka. Ketika saya duduk suami saya mencoba meredakan tangis saya sambil tersenyum dan berkata "Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku, yang pasti, untuk memberikan 'keteduhan' bagi diriku dan anak2ku!"
Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan saat itu kami benar2 bersyukur dan menyadari, bahwa hanya karena 'bisikanNYA' lah kami telah mampu memanfaatkan 'kesempatan' untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan.
Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya, mereka satu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan' dengan kami. Salah satu di antaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap "Tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal
bagi kami semua yang berada disini, jika suatu saat saya diberi
kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami."
Saya hanya bisa berucap "terimakasih" sambil tersenyum. Sebelum beranjak meninggalkan restoran saya sempatkan untuk melihat ke arah kedua lelaki itu, dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan bathin kami, mereka langsung menoleh ke arah kami sambil tersenyum, lalu melambai2kan tangannya ke arah kami. Dalam perjalanan pulang saya merenungkan kembali
apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar2 'tindakan' yang tidak pernah terpikir oleh saya.
Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa 'kasih sayang' Tuhan itu sangat HANGAT dan INDAH sekali!
Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' ini di tangan saya. Saya menyerahkan 'paper' saya kepada dosen saya. Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya ke depan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain?" dengan senang hati saya mengiyakan.
Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan paper saya. Ia mulai membaca, para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi.
Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam membawakan ceritanya, membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang di dekat saya di antaranya datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya.
Di akhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis di akhir paper saya.
"Tersenyumlah dengan 'HATImu', dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat' dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu."
Dengan caraNYA sendiri, Tuhan telah 'menggunakan' diri saya untuk menyentuh orang-orang yang ada di McDonald's, suamiku, anakku, guruku, dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu: "PENERIMAAN TANPA SYARAT."
Banyak cerita tentang kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi oleh para pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca dan memaknai cerita ini diharapkan dapat mengambil pelajaran bagaimana cara
MENCINTAI SESAMA, DENGAN MEMANFAATKAN SEDIKIT HARTA-BENDA YANG KITA MILIKI, dan bukannya MENCINTAI HARTA-BENDA YANG BUKAN MILIK KITA, DENGAN MEMANFAATKAN SESAMA!
Jika anda berpikir bahwa cerita ini telah menyentuh hati anda, teruskan cerita ini kepada orang2 terdekat anda. Disini ada 'malaikat' yang akan menyertai anda, agar setidaknya orang yang membaca cerita ini akan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu (sekecil apapun) bagi sesama yang sedang membutuhkan uluran tangannya!
Orang bijak mengatakan: Banyak orang yang datang dan pergi dari kehidupanmu, tetapi hanya 'sahabat yang bijak' yang akan meninggalkan JEJAK di dalam hatimu.
Untuk berinteraksi dengan dirimu, gunakan nalarmu. Tetapi untuk berinteraksi dengan orang lain, gunakan HATImu! Orang yang kehilangan uang, akan kehilangan banyak, orang yang kehilangan teman, akan kehilangan lebih banyak! Tapi orang yang kehilangan keyakinan, akan kehilangan semuanya! Tuhan menjamin akan memberikan kepada setiap hewan makanan bagi mereka, tetapi DIA tidak melemparkan makanan itu ke dalam
sarang mereka, hewan itu tetap harus BERIKHTIAR untuk bisa mendapatkannya.
Orang-orang muda yang 'cantik' adalah hasil kerja alam, tetapi
orang-orang tua yang 'cantik' adalah hasil karya seni. Belajarlah dari PENGALAMAN MEREKA, karena engkau tidak dapat hidup cukup lama untuk bisa mendapatkan semua itu dari pengalaman dirimu sendiri.
Rabu, 18 Maret 2009
SURGA YANG DIPEROLEH ISTRI KARENA SUAMI
Ketika Rosulullah saw. memberitahukan bahwa istri Al-Hathab, seorang pencari kayu akan menjadi penghuni surga, ramai-ramailah sahabat mencari tahu.
Apakah yang ada diperbuat istri Al-Hathab ? Dan apakah kelebihan istri si pencari kayu itu sehingga membuatnya menjadi calon penghuni surga !
Berita itu menimbulkan tanya dan cemburu pada istri-istri kaum muslimin lainnya.
Kemudian istri Al-Hathab menceritakan mengenai dirinya : “Suamiku adalah seorang laki-laki yang pekerjaannya mencari kayu di gunung, memotong-motongnya lalu memikulnya. Ia lalu membawanya ke pasar untuk dijual. Suamiku akan kembali ke rumah dengan membawa kebutuhan bagi keluarga kami. Letih dan capek ia rasakan. Badannya ditimpa panas dan tenggorokannya disergap rasa haus yang tiada terkira, hampir-hampir tenggorakannya terbakar karena panasnya menahan haus. Betapa payahnya keadaan suamiku.
Karena itu aku menyediakan air dingin sebagai penyejuk dahaganya. Ia datang dan segera mendapatkan air yang kusediakan. Setelah itu aku siapkan makan siang, barang-barangnya kuambil dan kurapihkan. Saya menyambut kedatangan suamiku dengan berdiri, memakai pakaian yang paling indah yang kumiliki. Kusambut dia dengan segenap kerinduan seolah-olah telah kunantikan sekian lama. Begitu masuk rumah kusambut dia seperti mempelai laki-laki yang begitu lama kunantikan. Saya serahkan seluruh diri saya kepadanya. Kalau suamiku ingin istirahat dan bersenang-senang, kubantu dia ; kalau ia menginginkan diriku, kurebahkan badanku diantara kedua tangannya, bagai anak kecil yang bersuka ria dengan ayahnya !”.
Sahabat-sahabat itu sangat terharu mendengar tuturan istri Al-Hathab tersebut. Dengan sikap yang demikian, tak mustahil keletihan dan kepenatan Al-Hathab akan segera sirna atas hiburan dan sambutan dari istri yang demikian mulia. Sikap indah dari istri yang mukminah lagi sholihah ini merupakan obat penawar bagi suami yang pulang kerja mencari nafkah. Rosulullah saw. Bersabda : “Itulah sikap para bidadari-bidadari dunia yang pasti akan menjadi bidadari surga kelak di akhirat !”
Pernyataan Rosulullah saw. bahwa wanita seperti istri Al-Hathablah yang sangat pantas mendapat surga kelak di akhirat memiliki hikmah yang tinggi ; terkandung suatu pelajaran didalamnya mengenai dustur (tata cara) berumah tangga secara islami. Nilai-nilai yang digariskan dalam kehidupan keluarga.
dikutip dari
Mohamad Joban
Kamis, 12 Februari 2009
FINANCIAL FREEDOM ala Tukang Becak vs Howard Schultz (Starbucks)
Perbedaannya akan bagaikan langit dan bumi.Berapa besar space yang ada "di dalam box" tsb ? Relatif.Berapa besar space yang ada "di luar box" tsb.? WOW! No Limit.
Coba kita lupakan segenap teori canggih dunia entrepreneurship (ttg modalusaha, skill, keberanian untuk memulai usaha, dst,dst). Sementara banyakorang yang masih harus bergelut dalam kesibukan bisnis setiap hari setelah10 tahun berbisnis, mari kita simak kisah ilustrasi seorang TUKANG BECAKtamatan SD yang sudah mencapai "financial freedom" setelah bekerja hanyalebih kurang 5 tahun saja, dgn "passive income" Rp.9 juta/bulan!! !
Becak ke-1 :==> Seorang tukang becak memiliki becak motor dengan penghasilan bersihRp. 60,000/hari (bekerja dari pagi hingga larut malam). Biaya hidupnyasekitar Rp.30,000/hari. Lalu ia berjuang utk konsisten menabungRp.30,000/hari. Dalam tempo 400 hari, ia mampu membeli becak kedua yangharganya Rp.12 juta/unit.
Becak Ke-2 :==> Ia sewakan becak keduanya dengan tarif Rp. 30,000/hari. Sementara iatetap menarik becak pertamanya. Sekarang ia bisa menabung Rp 60,000/hari.Dalam tempo 200 hari, ia mampu membeli becak ketiga.
Becak Ke-3 :==> Ia sewakan becak ketiganya, sehingga sekarang ia mampu menabungRp 90,000/hari. Dalam tempo 134 hari, ia membeli becak ke-4.
Becak Ke-4 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabungRp.120,000/hari. Dalam tempo 100 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-5 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 150,000/hari. Dalam tempo 80 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-6 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 180,000/hari. Dalam tempo 67 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-7 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 210,000/hari. Dalam tempo 57 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-8 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 240,000/hari. Dalam tempo 50 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-9 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 270,000/hari. Dalam tempo 45 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-10 :==> Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.300,000/hari. Dalam tempo 40 hari, ia membeli becak baru lagi.
Setelah becak ke-10, ia berhenti menarik becak. Ia sewakan becak Pertamanyake orang lain. Ia lalu menggaji seorang "mandor" untuk mengurusi ke-10becak- nya.Ia PENSIUN. Kini ia menikmati penghasilan Rp. 300,000/hari, atau Rp. 9juta/bulan (sebelum potong gaji sang mandor). Jika ditotal semua usahanya tsb hanya dicapai dalam tempo 3,2 TAHUN SAJA.
===================
Tentu saja ini cuma sebuah ilustrasi, dengan menarik garis lurus dari sebuahbisnis. Katakanlah dalam tempo 10 tahun (bukan 3,2 tahun seperti dalamilustrasi), sang TUKANG BECAK mampu mencapainya. Ini LOGIS, dan bisaterjadi. Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang seperti itu? Mungkin 1 banding 10 juta. Tetapi ADA. Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang menjadi tukang becak seumur hidupnya dan terus hidup susah? Buanyyaaak sekali.
====================
Sekarang bandingkan dengan banyak profesional tamatan S1 ataupun S2, atau bandingkan dengan para pengusaha yang masih harus bergelut dengan kesibukanmencari nafkah setiap hari. Kontras sekali bukan....
THINK OUT OF THE BOX.
Perbedaannya akan bagaikan langit dan bumi.Kunci kesuksesannya terletak pada "duplikasi".Ini rahasianya : "Jalankan bisnis yang mudah diduplikasikan, dan tidak perluketerlibatan kita secara penuh dalam bisnis tsb."Contoh : Ikuti bisnis franchise yang berpotensi, beli asset lalu sewakanasset tsb, dst.
KUNCI UTAMA LAINNYA adalah :Hidup hemat pada awalnya untuk menabung, uang tabungan di-investasikan untukmenghasilkan uang, lakukan terus berulang2, setelah penghasilannya sudahcukup besar, barulah menuai hasil berkelanjutan.
=====================
Mari berhitung matematika ...
Jika Anda diberikan 2 option kontrak kerja / kontrak bisnis berikut ini,mana yang Anda pilih?
1). Kontrak 2 tahun, tidak dpt dibatalkan, penghasilan/ bulan Rp.100 juta.
2). Kontrak 2 tahun, tidak dpt dibatalkan, penghasilan di bulan pertama
Cuma Rp. 1000, tapi berlipat dua setiap bulan.
Pilih mana ????
Jawabannya :
Option I : Penghasilan Rp. 100 juta/bln x 24 bln = Rp.2,4 Milyar
Option II :Bulan ke-1 : Rp. 1000
2. 2000
3. 4000
4. 8000
5. 16,000
6. 32,000
7. 64,000
8. 128,000
9. 256,000
10. 512,000
11. 1,024,000
12. 2 juta
13. 4 juta
14. 8 juta
15. 16 juta
16. 32 juta
17. 64 juta
18. 128 juta
19. 256 juta
20. 512 juta
21. 1 milyar
22. 2 milyar
23. 4 milyar
24. 8 milyar
Jika Anda pilih option I, Anda kecolongan hampir 6 MILYAR!!!
Kita hanya diajari oleh guru di sekolah tentang teori2 Albert Einteinseperti rumus kekuatan bom atom spt "E=MC2", dst.
Tetapi tidak diajarkan bahwa"kekuatan duplikasi" juga dikagumi oleh Albert Eintein, ilmuwan palingcemerlang abad 20, ia mengatakan "Kekuatan duplikasi adalah keajaiban duniake delapan."
=====================
FINANCIAL FREEDOM ALA HOWARD SCHULTZ (pemilik Starbucks)
Bayangkan seorang pengusaha jenius sekaliber Schultz (ia baru dijulukipengusaha jenius setelah sukses, tetapi saat pertama kali menawarkan ide bisnismenjual segelas kopi seharga puluhan ribu rupiah, ia diteriakin GILA danditolak ratusan orang).
Ia mampu mengubah produk komoditas murah (kopi) menjadi produk eksklusif(customer-experienc e) berharga luar biasa mahal. Ia pandai pula Mendapatkandana segar nan murah melalui GO PUBLIC. Ia pandai pula memanfaatkan mediasebagai "public relation" untuk mempromosikan Starbucks. Ia pandai pulamembangun partnership dgn perusahaan global seperti Pepsi, dst.
Hasilnya LUAR BIASA. Dengan kekuatan "KONSEP DUPLIKASI", kedai kopi pertamayang dibangun Schultz tahun 1985, menjelma menjadi lebih dari 10,000 tokodi tahun 2006, tersebar di seluruh dunia. Dan terus berlipat GANDA setiaptahun sampai sekarang.... .
Schultz lalu memutuskan untuk PENSIUN. Di tahun 2000, ia menggaji seorang"mandor" utk mengurus jaringan Starbucks nya di seluruh dunia. Tentu sajasang mandor disebut dengan istilah keren "CEO" bernama Orin C. Smith.
Baik sang TUKANG BECAK maupun SCHULTZ sama2 mencapai "financial freedom".Yang satu pencapaiannya hanya kelas regional, yang satu lagi kelas dunia......Sedangkan milyaran penduduk dunia tidak pernah mencapai "financialfreedom" walaupun hanya di kelas regional saja....
==================
Bila sang TUKANG BECAK tamatan SD mampu melakukannya, seorang tamatan S1secara logika pasti bisa melakukannya dengan hasil 3 kali lipat lebih banyak(SD ke S1 kan ada 3 tahap, yakni SMP, SMU, baru Universitas) .
Mari kitaambil hikmahnya. Seandainya salah satu dari kita bisa Memanfaatkan hikmahtsb dgn TAKE ACTION, semoga financial freedom bisa tercapai dalam 5 tahunmendatang... .
(Inspired from Bisnis center@yahoogroups)
Selasa, 27 Januari 2009
Istri Sholehah
Menjadi istri membawa tuah
Hati ikhlas bermanis madahSuami dijunjung anak dipelihara
Bekerja keras pantang membantah
Menjadi istri ia amanah
Iman teguh taat ibadah
Kepada keluarga kasih tercurah
Suami disanjung anak dijaga
Bekerja keras pantang membantah
Tahan bersakit mau bersusah
Ditimpa cobaan hatinya tabah
Dijadikan istri hidup sakinah
Budi halus lidahpun lunak
Betah di rumah ilmu pun banyak
Bekerja tekun tahan bersemak
Ditunjuk diajar rajin menyimak
Menjadi istri ianya elok
Perangai mulia rupa tak buruk
Bekerja rajin tak sempat duduk
Memelihara keluarga mau berteruk
Menjadi istri ia berfaham
Dadanya lapang ilmu pun dalam
Rajin bekerja tak mau diam
Orang memuji luar dan dalam
Menjadi istri ia idaman
Budi mulia dada beriman
Elok manis barang kelakuan
Lidah lembut bercakap sopan
Kepada suami penuh pengabdian
Kepada anak belas kasihan
Kesanak saudara berkasih-kasihan
Kepada sahabat ia teladan
Menjadi istri ianya patut
Budinya manis lidah pun lembut
Ditunjuk diajar ia mengikut
Dijadikan istri tuah menyambut
Menjadi istri ianya rajin
Bekerja sungguh tak main-main
Memelihara keluarga mau berlenjin
Dijadikan istri hidup terjamin
Menjadi istri mulia pekerti
Imannya teguh marwah pun tinggi
Taat setia kepada suami
Dijadikan istri bercerai mati
Sempurna lahir dengan batinnya
Sempurna akal dengan budinya
Sempurna iman dengan taqwanya
Dijadikan istri sempurna hidupnya
Menjadi istri ia teladan
Elok laku sempurna iman
Hidup berkeluarga berkasih-kasihan
Dijadikan istri diberkahi Tuhan
Selasa, 13 Januari 2009
WISDOM
It is no longer enough to be smart — all the technological tools in the world add meaning and value only if they enhance our core values, the deepest part of our heart. Acquiring knowledge is no guarantee of practical, useful application. Wisdom implies a mature integration of appropriate knowledge, a seasoned ability to filter the inessential from the essential.
Doc Childre and Bruce Cryer, From Chaos to Coherence
Intuition does not always appear as the ingenious breakthrough or something grandiose. Intuitive thoughts, feelings, and solutions often manifest themselves as good old common sense. Common sense is efficient.
Lao-Tzu (600 B.C.)
Water is fluid, soft, and yielding. But water will wear away rock, which is rigid and cannot yield. As a rule, whatever is fluid, soft, and yielding will overcome whatever is rigid and hard. This is another paradox: what is soft is strong.
Clara
Kindness and wisdom is the pathway leading to GOD'S LOVE!
Mahatma Gandhi
As human beings, our greatness lies not so much in being able to remake the world — that is the myth of the atomic age — as in being able to remake ourselves.
Lin Yutang
Besides the noble art of getting things done, there is the noble art of leaving things undone. The wisdom of life consists in the elimination of non-essentials. .
Sandra Carey
Never mistake knowledge for wisdom. One helps you make a living, the other helps you make a life. .
Marjorie Holmes
A child's hand in yours — what tenderness it arouses, what power it conjures. You are instantly the very touchstone of power and wisdom.
Merry Browne
Preconcieved notions are the locks on the door to wisdom.
Unknown
Information is not knowledge, knowledge is not wisdom, wisdom is not truth, truth is not beauty, beauty is not love.
David Starr Jordan
Wisdom is knowing what to do next, skill is knowing how to do it, and virtue is doing it.
Unknown
The only true wisdom consists in knowing that you know nothing.
Walt Whitman
Re-examine all you have been told . . . Dismiss what insults your Soul.
Thanks to Ken Lam
Socrates
True knowledge exists in knowing that you know nothing.
And in knowing that you know nothing, that makes you the smartest of all.
Mark Twain
We should be careful to get out of an experience only the wisdom that is in it — and stop there; lest we be like the cat that sits down on a hot stove lid. She will never sit on a hot stove lid again — and that is well; but also she will never sit down on a cold one anymore.
Anonymous (Greek Proverb)
Wonder is the beginning of wisdom.
Helena Petrova Blavatsky
Be humble, if thou would'st attain to Wisdom. Be humbler still, when Wisdom thou hast mastered.
Unknown
Wisdom is knowing the truth, and telling it.
D.J. Kaufman
Wisdom is the reward for a lifetime of listening ... when you'd have preferred to talk.
General Omar Bradley
Ours is a world of nuclear giants and ethical infants. If we continue to develop our technology without wisdom or prudence, our servant may prove to be our executioner.