Selasa, 12 November 2013
Untuk para suami
Kalian boleh lebih berilmu dari para istri-istri kalian..
Kalian boleh lebih berakhlak dari para istri-istri kalian..
Kalian juga boleh lebih beragama dari para istri-istri kalian...
Namun, bukankah para akhwat (istri) ketika telah dinikahi menjadi tanggungjawab kalian...pendidikan akhlak dan agamnya..? Yg nanti pada hari Kiamat akan diminta pertanggungjawabannya..??
Setelah kalian ceraikan, apa yg akan terjadi pada mereka...?
Bukankah itu yg harus menjadi bahan pertimbangan&perhatian kalian..sblum sgalanya terjadi..??
Dimanakah tanggungjawab kalian..??
Kalian boleh punya banyak kelebihan di atas istri-istri kalian
Tapi istri-istri kalian...
Berhak mendapatkan pendidikan agama yang baik agar mereka bisa berbakti kpd kalian sesuai dengan harapan kalian..
Tapi istri-istri kalian..
Berhak mendapatkan perlakuan dan penghormatan yang layak..sebanding dengan jerih payahnya kepada kalian..
Dimanakah hadits yang telah kalian hafal, "Sebaik-sbaik kalian, adalah org yg paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah sebaik-baik kalian terhadap keluargaku.." (HR. Ibnu Majah)
Dimanakan hadits yang telah kalian hafal, "Perlakunkanlah wanita2 itu dg baik." (Muttafaq 'alaihi)
Dimanakah hadits yg telah kalian hafal, "janganlah seorg mukmin (suami) menbenci seorg mukminah (istri), jk ia tdk menyukai satu perangainya, mk ia akan menyukai perangai yg lain dr dirinya." (HR. Muslim)
Ya Rabb..
Berilah kami ilmu yang bermanfaat.amalan yg terkabulkan...Aamiin.
Demikian, smg stiap kita dapat menilai sgala sesuatu dg arif dan bijaksana.
Wallaahu a'lam. Smg bermanfaat.
Sumber: BB Abu Farwa al-Hakim. Terinspirasi dari tulisan Ust. Badrus Salam, Lc Ustadz Badrusalam, Lc
-------------------------------------
Sent from my ℜᴼᴼϑɀßerry® via INDOSAT
Kamis, 24 Oktober 2013
7 Kesalahan Istri
Sebelum menikah, seorang wanita membayangkan pernicious yang begitu indah, kehidupan yang sangat romantis sebagaimana ia baca dalam novel maupun ia saksikan dalam sinetron-sinetron.
Ia memiliki gambaran yang sangat ideal dari sebuah pernikahan. Kelelahan yang sangat, cape, masalah keuangan, dan segudang problematika di dalam sebuah keluarga luput dari gambaran nya.
Ia hanya membayangkan yang indah-indah dan enak-enak dalam sebuah perkawinan.
Akhirnya, ketika ia harus menghadapi semua itu, ia tidak siap. Ia kurang bisa menerima keadaan, hal ini terjadi berlarut-larut, ia selalu saja menuntut suaminya agar keluarga yang mereka bina sesuai dengan gambaran ideal yang senantiasa ia impikan sejak muda.
Seorang wanita yang hendak menikah, alangkah baiknya jika ia melihat lembaga perkawinan dengan pemahaman yang utuh, tidak sepotong-potong, romantika keluarga beserta problematika yang ada di dalamnya.
2. NUSYUS (tidak taat kepada suami)
Nusyus adalah sikap membangkang, tidak patuh dan tidak taat kepada suami. Wanita yang melakukan nusyus adalah wanita yang melawan suami, melanggar perintahnya, tidak taat kepadanya, dan tidak ridha pada kedudukan yang Allah Subhanahu wa Ta'ala telah tetapkan untuknya.
Nusyus memiliki beberapa bentuk, diantaranya adalah:
1. Menolak ajakan suami ketika mengajaknya ke tempat tidur, dengan terang-terangan maupun secara samar.
2. Mengkhianati suami, misalnya dengan menjalin hubungan gelap dengan pria lain.
3. Memasukkan seseorang yang tidak disenangi suami ke dalam rumah
4. Lalai dalam melayani suami
5. Mubazir dan menghambur-hamburkan uang pada yang bukan tempatnya
6. Menyakiti suami dengan tutur kata yang buruk, mencela, dan mengejeknya
7. Keluar rumah tanpa izin suami
8. Menyebarkan dan mencela rahasia-rahasia suami.
Seorang istri shalihah akan senantiasa menempatkan ketaatan kepada suami di atas segala-galanya. Tentu saja bukan ketaatan dalam kedurhakaan kepada Allah, karena tidak ada ketaatan dalam maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ia akan taat kapan pun, dalam situasi apapun, senang maupun susah, lapang maupun sempit, suka ataupun duka. Ketaatan istri seperti ini sangat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan cinta dan memelihara kesetiaan suami.
3. TIDAK MENJAGA PENAMPILAN.
Terkadang, seorang istri berhias, berdandan, dan mengenakan pakaian yang indah hanya ketika ia keluar rumah, ketika hendak bepergian, menghadiri undangan, ke kantor, mengunjungi saudara maupun teman-temannya, pergi ke tempat perbelanjaan, atau ketika ada acara lainnya di luar rumah. Keadaan ini sungguh berbalik ketika ia di depan suaminya. Ia tidak peduli dengan tubuhnya yang kotor, cukup hanya mengenakan pakaian seadanya: terkadang kotor, lusuh, dan berbau, rambutnya kusut masai, ia juga hanya mencukupkan dengan aroma dapur yang menyengat.
Semestinya, berhiasnya dia lebih ditujukan kepada suami Janganlah keindahan yang telah dianugerahkan oleh Allah diberikan kepada orang lain, padahal suami nya di rumah lebih berhak untuk itu.
4. KURANG BERSYUKUR/BERTERIMA KASIH
Tidak jarang, seorang suami tidak mampu memenuhi keinginan sang istri. Apa yang diberikan suami jauh dari apa yang ia harapkan. Ia tidak puas dengan apa yang diberikan suami, meskipun suaminya sudah berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan keinginan-keinginan istrinya.
Istri kurang bahkan tidak memiliki rasa terima kasih kepada suaminya. Ia tidak bersyukur atas karunia Allah yang diberikan kepadanya lewat suaminya. Ia senantiasa merasa sempit dan kekurangan. Sifat qona'ah dan ridho terhadap apa yang diberikan Allah kepadanya sangat jauh dari dirinya.
Seorang istri yang shalihah tentunya mampu memahami keterbatasan kemampuan suami. Ia tidak akan membebani suami dengan sesuatu yang tidak mampu dilakukan suami. Ia akan berterima kasih dan mensyukuri apa yang telah diberikan suami. Ia bersyukur atas nikmat yang dikaruniakan Allah kepadanya, dengan bersyukur, insya Allah, nikmat Allah akan bertambah.
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih."
5. MENGINGKARI KEBAIKAN SUAMI
"Wanita merupakan mayoritas penduduk neraka."
Demikian disampaikan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam setelah shalat gerhana ketika terjadi gerhana matahari.
Ajaib !! wanita sangat dimuliakan di mata Islam, bahkan seorang ibu memperoleh hak untuk dihormati tiga kali lebih besar ketimbang ayah. Sosok yang dimuliakan, namun malah menjadi penghuni mayoritas neraka. Bagaimana ini terjadi?
"Karena kekufuran mereka," jawab Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ketika para sabahat bertanya mengapa hal itu bisa terjadi. Apakah mereka mengingkari Allah?
Bukan, mereka tidak mengingkari Allah, tapi mereka mengingkari suami dan kebaikan-kebaikan yang telah diperbuat suaminya. Andaikata seorang suami berbuat kebaikan sepanjang masa, kemudian seorang istri melihat sesuatu yang tidak disenanginya dari seorang suami, maka si istri akan mengatakan bahwa ia tidak melihat kebaikan sedikitpun dari suaminya. Demikian penjelasan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari (5197).
Mengingkari suami dan kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan suami!!
Inilah penyebab banyaknya kaum wanita berada di dalam neraka. Mari kita lihat diri setiap kita, kita saling introspeksi , apa dan bagaimana yang telah kita lakukan kepada suami kita?
Jika kita terbebas dari yang demikian, alhamdulillah. Itulah yang kita harapkan. Berita gembira untukmu wahai saudariku.
Namun jika tidak, kita (sering) mengingkari suami, mengingkari kebaikan-kebaikannya, maka berhati-hatilah dengan apa yang telah disinyalir oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Bertobat, satu-satunya pilihan utuk terhindar dari pedihnya siksa neraka. Selama matahari belum terbit dari barat, atau nafas telah ada di kerongkongan, masih ada waktu untuk bertobat. Tapi mengapa mesti nanti? Mengapa mesti menunggu sakaratul maut?
Janganlah engkau katakan besok dan besok wahai saudariku; kejarlah ajalmu, bukankah engkau tidak tahu kapan engkau akan menemui Robb mu?
"Tidaklah seorang isteri yang menyakiti suaminya di dunia, melainkan isterinya (di akhirat kelak): bidadari yang menjadi pasangan suaminya (berkata): "Jangan engkau menyakitinya, kelak kamu dimurkai Allah, seorang suami bagimu hanyalah seorang tamu yang bisa segera berpisah dengan kamu menuju kami." (HR. At Tirmidzi, hasan)
Wahai saudariku, mari kita lihat, apa yang telah kita lakukan selama ini , jangan pernah bosan dan henti untuk introspeksi diri, jangan sampai apa yang kita lakukan tanpa kita sadari membawa kita kepada neraka, yang kedahsyatannya tentu sudah Engkau ketahui.
Jika suatu saat, muncul sesuatu yang tidak kita sukai dari suami; janganlah kita mengingkari dan melupakan semua kebaikan yang telah suami kita lakukan.
"Maka lihatlah kedudukanmu di sisinya. Sesungguhnya suamimu adalah surga dan nerakamu." (HR.Ahmad)
6. MENGUNGKIT-UNGKIT KEBAIKAN.
Setiap orang tentunya memiliki kebaikan, tak terkecuali seorang istri. Yang jadi masalah adalah jika seorang istri menyebut kebaikan-kebaikannya di depan suami dalam rangka mengungkit-ungkit kebaikannya semata.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima)." [Al Baqarah: 264]
Abu Dzar radhiyallahu 'Anhu meriwayatkan, bahwasanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Ada tiga kelompok manusia dimana Allah tidak akan berbicara dan tak akan memandang mereka pada hari kiamat. Dia tidak mensucikan mereka dan untuk mereka adzab yang pedih."
Abu Dzar radhiyallahu 'anhu berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakannya sebanyak tiga kali." Lalu Abu Dzar bertanya, "Siapakah mereka yang rugi itu, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang yang menjulurkan kain sarungnya ke bawah mata kaki (isbal), orang yang suka mengungkit-ungkit kebaikannya dan orang yang suka bersumpah palsu ketika menjual. " [HR. Muslim]
7. TIDAK MENJAGA PERASAAN SUAMI.
Kepekaan suami maupun istri terhadap perasaan pasangannya sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya konflik, kesalahpahaman, dan ketersinggungan. Seorang istri hendaknya senantiasa berhati-hati dalam setiap ucapan dan perbuatannya agar tidak menyakiti perasaan suami, ia mampu menjaga lisannya dari kebiasaan mencaci, berkata keras, dan mengkritik dengan cara memojokkan. Istri selalu berusaha untuk menampakkan wajah yang ramah, menyenangkan, tidak bermuka masam, dan menyejukkan ketika dipandang suaminya.
Demikian beberapa kesalahan-kesalahan istri yang terkadang dilakukan kepada suami yang seyogyanya kita hindari agar suami semakin sayang pada setiap istri.
Semoga keluarga kita menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah.
.... Aamiin YRA ....
-------------------------------------
Sent from my ℜᴼᴼϑɀßerry® via INDOSAT
Selasa, 08 Oktober 2013
KENDALIKAN AMARAH UNTUK KETENTERAMAN HATI.
AL-QURAN menjelaskan bahwa MENGENDALIKAN AMARAH & MEMAAFKAN merupakan Amal Kebajikan yang Mulia.
"Dan bersegeralah kamu kepada Ampunan dari Tuhanmu dan kepada Surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang ber-Taqwa, yaitu orang-orang yang Menafkahkan Hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan ORANG-ORANG YANG MENAHAN AMARAHNYA dan MEMAAFKAN KESALAHAN orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat Kebajikan". [Ali-Imran 133-134].
Memaafkan itu memang tidak semudah apa yang diucapkan, tapi ingatlah bahwa Allah saja Maha Pengampun, kenapa kita tidak bisa memaafkan?
"Hendaklah mereka MEMAAFKAN dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa ALLAH MENGAMPUNIMU?". [An Nuur 22].
Memaafkan sesungguhnya menaruh Dendam yang akan Membebankan Hati, yang akan membuat Amarah menjadi membabi buta ketika Nafsu & Emosi sudah tak terbendung.
Allah ber-Firman:
"Hai orang-orang yang Ber-Iman, BER-SABARLAH kamu, dan KUATKAN KESABARANMU". [Ali-Imran 200].
"Barang siapa MEMAAFKAN DAN BERBUAT BAIK, maka Pahalanya atas tanggungan Allah". [Asy-Syura 40].
Orang yang mampu mengendalikan Amarah serta mampu menahan diri dikala mendapat Ejekan & Fitnah, maka ia akan menghasilkan kebajikan bagi dirinya.
Rasulullah ber-Sabda:
"Allah tidak akan menambah kemaafan seseorang, melainkan dengan kemuliaan, dan tidaklah seseorang merendahkan dirinya karena Allah, melainkan ALLAH AKAN MENINGGIKAN DERAJATNYA".
"MAAFKANLAH mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya ALLAH MENYUKAI ORANG-ORANG YANG BERBUAT BAIK". [Al-Maaidah 13].
InsyaAllah kita mampu menjadi orang yang mudah MEMAAFKAN & mampu MENGENDALIKAN AMARAH, sebagai bekal untuk mengarungi Kehidupan selanjutnya dengan "HATI YANG LEBIH TENTERAM". Aamiin YRA...
---------
Diantara ciri kesombongan adalah jarangnya berterimakasih & enggan meminta maaf.
Firman Allah Ta'ala,
"…Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (Ali Imran: 134)
"Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan." (Asy-Syuura: 43)
Sabda Rasullulah,
"Tidaklah Allah memberi tambahan kepada seseorang hamba yang suka memberi maaf melainkan kemuliaan." (HR. Muslim)
------------------
Jika ada orang bicara mengenai kita di belakang...
itu adalah tanda bahwa kita sudah ada DI DEPAN...
Saat orang bicara merendahkan diri kita...
itu adalah tanda bahwa kita sudah berada di tempat yang LEBIH TINGGI...
Dan saat orang bicara dengan nada iri mengenai kita...
itu adalah tanda bahwa kita sudah
jauh LEBIH BAIK dari mereka...
Bukankah saat orang bicara buruk mengenai kita, padahal kita tidak pernah mengusik kehidupan mereka...
itu adalah tanda bahwa kehidupan kita sebenarnya LEBIH INDAH dari mereka...
Payung tidak dapat menghentikan hujan tapi membuat kita berjalan menembus hujan...
-------------------------------------
Sent from my ℜᴼᴼϑɀßerry® via INDOSAT
Jumat, 04 Oktober 2013
20 SUNNAH RASUL YANG SERING KITA ABAIKAN
2. Menjaga Dan Memelihara Wudhu' walaupun tidak sedang mengerjakan sholat.
3. Bersiwak (Menggosok Gigi dengan Kayu Siwak).
4. Shalat Istikharah
5. Berkumur-Kumur Dan Menghirup Air dengan Hidung Dalam Satu Cidukan Telapak Tangan Ketika Berwudhu'
6. Berwudhu Sebelum Tidur Dan Tidur Dengan Posisi Miring Ke Kanan.
7. Mendahulukan Berbuka Puasa Dengan Makanan Ringan dan yang manis. Dianjurkan kalau ada dengan makan buah kurma.
8. Sujud Syukur Saat Mendapatkan Nikmat Atau Terhindar Dari Bencana atau musibah.
9. Tidak suka Begadang Dan Segera Tidur setelah Selesai Shalat Isya'
10. Mengikuti Bacaan Muadzin (adzan)
11. Berlomba-Lomba Untuk MengumandangkanAdzan, Bersegera Menunaikan Shalat, Serta Berupaya Untuk Mendapatkan Shaf Pertama.
12. Meminta Izin Tiga Kali Ketika Bertamu (dengan ucapan Assalamu'alaikum)
13. Mengibaskan Seprei Saat Hendak Tidur (dengan maksud agar tempat tidur kita tidak kotor)
14. Meruqyah Diri Dan Keluarga
15. Berdoa Saat Memakai Pakaian Baru
16. Mengucapkan Salam Kepada Semua Orang Islam Termasuk Anak Kecil (jika berpapasan atau bertemu)
17. Berwudhu' Sebelum Mandi Besar (Mandi Junub)
18. Membaca 'Aamiin' Dengan Suara Keras Saat Menjadi Makmum
19. Membaca dzikir Setelah Shalat
20. Membuat Pembatas (ada tenggang waktu) Saat Sedang Shalat Fardhu Atau Shalat Sunnah
Semoga catatan singkat ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Jangan lupa SHARE juga untuk para sahabat.
Ya Allah..
Jadikanlah kami orang-orang yang senantiasa mengikuti sunnah rasul-Mu dan mengikuti jejaknya.
Kumpulkanlah kami beserta kedua orang tua kami bersama Rasulullah di surga.
Aamiin
_
-------------------------------------
Sent from my ℜᴼᴼϑɀßerry® via INDOSAT
Selasa, 01 Oktober 2013
Kisah Kakek
Sekitar jam 9 lebih 30 minutes seorang kakek yg berusia 70 tahunan datang membuka jahitan pada luka di jarinya....
Saya menyiapkan berkasnya dan meminta sikakek menunggu...
Semua Dokter masih sibuk dan bisa jadi sikakek itu ditangani oleh dokter kira2 1jam lagi mungkin lebih...
Sewaktu menunggu saya lihat kakek itu tiap sebentar melirik ke jam tangannya, timbul rasa kasihan dan waktu sedikit luang saya bertanya...:
Mungkin Bapak punya keperluan lain???
Dia cuma menggeleng...
Saya sempatkan untuk memeriksa lukanya, nampaknya cukup baik dan kering dan tinggal membuka jahitan dan menggantinya dg perban yg baru.
Saya pikir pekerjaan yg tidak sulit dg persetujuan dokter saya boleh melakukan.....
Sambil menangani lukanya, saya bertanya, :Apakah bapak punya janji lain hingga tampak ter-buru2...
Laki2 tua itu menjawab "Tidak"...Cuma dia mau pergi kerumah jompo untuk bersama isterinya makan siang...dan ini tiap hari ia lakukan mengunjungi isterinya......
Dia menceritakan bahwa isterinya sedang dirawat disana sudah lama karena mengidap penyakit Alzhemer.
Apakah isteri bapak marah kalau bapak telat datang ? Kakek tua itu bercerita, bahwa isterinya sudah lama dan tidak lagi mengenalinya sejak 5 th terakhir....
Saya sangat terkejut dan berkata, "Bapak masih kesana setiap hari walaupun isteri bapak tidak mengenal bapak lagi?...
Kakek tua itu tersenyum, lalu menepuk tangan saya dan berkata,"DIA MEMANG TIDAK LAGI MENGENAL SAYA, TETAPI SAYA MASIH MENGENALI DIA KAN .......
Tanpa terasa air mata saya berlinang dg kakek itu berlalu menjauh.....
CINTA sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis.....
CINTA SEJATI adalah menerima apa adanya yg terjadi sa'at ini, yg berlalu, yg akan datang........
"Orang yg paling bahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu YG TERBAIK....
melainkan dapat berbuat yg terbaik dg apa yg mereka miliki...
-------------------------------------
Sent from my ℜᴼᴼϑɀßerry® via INDOSAT
Sabtu, 28 September 2013
K̲̅E̲̅B̲̅A̲̅H̲̅A̲̅G̲̅I̲̅A̲̅A̲̅N̲̅.
"Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini"
Bersyukur adalah sebuah ketrampilan yg bisa di pelajari . Bersyukur bukanlah hasil dari suatu keaadaan tertentu melainkan hasil dari sebuah gaya hidup yg dilakukan dgn sengaja (dibiasakan)
"Janganlah mengeluh karena tangan yg belum dapat menggapai Bintang, tapi bersyukurlah karena kaki yg masih dpt menginjak Bumi.".
Kebahagiaan itu berada di dalam hati setiap manusia .
Jadi kita tidak perlu mencari kebahagiaan.
Hanya dengan hati yang bersih dan ikhlas serta fikiran yang jernih ,
kita bisa merasakan kebahagiaan itu kapanpun, di manapun dan dengan kondisi apapun .
Ciptakan selalu kebahagiaan di hati dan fikiran kita, maka kita akan mendapatnya.
-------------------------------------
Sent from my ℜᴼᴼϑɀßerry® via INDOSAT
Rabu, 25 September 2013
Memahami Arti Zuhud
Sebagian orang salah paham dengan istilah zuhud. Dikira zuhud adalah hidup tanpa harta. Dikira zuhud adalah hidup miskin. Lalu apa yang dimaksud dengan zuhud yang sebenarnya? Semoga tulisan berikut bisa memberikan jawaban berarti.
Mengenai zuhud disebutkan dalam sebuah hadits,
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِىِّ قَالَ أَتَى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ دُلَّنِى عَلَى عَمَلٍ إِذَا أَنَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِىَ اللَّهُ وَأَحَبَّنِىَ النَّاسُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « ازْهَدْ فِى الدُّنْيَا يُحِبَّكَ اللَّهُ وَازْهَدْ فِيمَا فِى أَيْدِى النَّاسِ يُحِبُّوكَ ».
Dari Sahl bin Sa'ad As Sa'idi, ia berkata ada seseorang yang mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lantas berkata, "Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku suatu amalan yang apabila aku melakukannya, maka Allah akan mencintaiku dan begitu pula manusia." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Zuhudlah pada dunia, Allah akan mencintaimu. Zuhudlah pada apa yang ada di sisi manusia, manusia pun akan mencintaimu." (HR. Ibnu Majah dan selainnya. An Nawawi mengatakan bahwa dikeluarkan dengan sanad yang hasan)
Dalam hadits di atas terdapat dua nasehat, yaitu untuk zuhud pada dunia, ini akan membuahkan kecintaan Allah, dan zuhud pada apa yang ada di sisi manusia, ini akan mendatangkan kecintaan manusia.[1]
Penyebutan Zuhud Terhadap Dunia dalam Al Qur'an dan Hadits
Masalah zuhud telah disebutkan dalam beberapa ayat dan hadits. Di antara ayat yang menyebutkan masalah zuhud adalah firman Allah Ta'ala tentang orang mukmin di kalangan keluarga Fir'aun yang mengatakan,
وَقَالَ الَّذِي آَمَنَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُونِ أَهْدِكُمْ سَبِيلَ الرَّشَادِ (38) يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الْآَخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ (39)
"Orang yang beriman itu berkata: "Hai kaumku, ikutilah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar. Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal." (QS. Ghafir: 38-39)
Dalam ayat lainnya, Allah Ta'ala berfirman,
بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (16) وَالْآَخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى (17)
"Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal." (QS. Al A'laa: 16-17)
Mustaurid berkata bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
وَاللَّهِ مَا الدُّنْيَا فِى الآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ هَذِهِ - وَأَشَارَ يَحْيَى بِالسَّبَّابَةِ - فِى الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ
"Demi Allah, tidaklah dunia dibanding akhirat melainkan seperti jari salah seorang dari kalian yang dicelup -Yahya berisyarat dengan jari telunjuk- di lautan, maka perhatikanlah apa yang dibawa." (HR. Muslim no. 2858)
Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan, "Dunia seperti air yang tersisa di jari ketika jari tersebut dicelup di lautan sedangkan akhirat adalah air yang masih tersisa di lautan."[2] Bayangkanlah, perbandingan yang amat jauh antara kenikmatan dunia dan akhirat!
Dari Sahl bin Sa'ad, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
"Seandainya harga dunia itu di sisi Allah sebanding dengan sayap nyamuk tentu Allah tidak mau memberi orang orang kafir walaupun hanya seteguk air." (HR. Tirmidzi no. 2320. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Tiga Makna Zuhud Terhadap Dunia
Yang dimaksud dengan zuhud pada sesuatu –sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Rajab Al Hambali- adalah berpaling darinya dengan sedikit dalam memilikinya, menghinakan diri darinya serta membebaskan diri darinya.[3] Adapun mengenai zuhud terhadap dunia para ulama menyampaikan beberapa pengertian, di antaranya disampaikan oleh sahabat Abu Dzar.
Abu Dzar mengatakan,
الزَّهَادَةُ فِى الدُّنْيَا لَيْسَتْ بِتَحْرِيمِ الْحَلاَلِ وَلاَ إِضَاعَةِ الْمَالِ وَلَكِنَّ الزَّهَادَةَ فِى الدُّنْيَا أَنْ لاَ تَكُونَ بِمَا فِى يَدَيْكَ أَوْثَقَ مِمَّا فِى يَدَىِ اللَّهِ وَأَنْ تَكُونَ فِى ثَوَابِ الْمُصِيبَةِ إِذَا أَنْتَ أُصِبْتَ بِهَا أَرْغَبَ فِيهَا لَوْ أَنَّهَا أُبْقِيَتْ لَكَ
"Zuhud terhadap dunia bukan berarti mengharamkan yang halal dan bukan juga menyia-nyiakan harta. Akan tetapi zuhud terhadap dunia adalah engkau begitu yakin terhadapp apa yang ada di tangan Allah daripada apa yang ada di tanganmu. Zuhud juga berarti ketika engkau tertimpa musibah, engkau lebih mengharap pahala dari musibah tersebut daripada kembalinya dunia itu lagi padamu."[4]
Yunus bin Maysaroh menambahkan pengertian zuhud yang disampaikan oleh Abu Dzar. Beliau menambahkan bahwa yang termasuk zuhud adalah, "Samanya pujian dan celaan ketika berada di atas kebenaran."[5]
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan, "Zuhud terhadap dunia dalam riwayat di atas ditafsirkan dengan tiga hal, yang kesemuanya adalah amalan batin (amalan hati), bukan amalan lahiriyah (jawarih/anggota badan). Abu Sulaiman menyatakan, "Janganlah engkau mempersaksikan seorang pun dengan zuhud, karena zuhud sebenarnya adalah amalan hati."[6]
Cobalah kita perhatikan penjelasan dari Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah terhadap tiga unsur dari pengertian zuhud yang telah disebutkan di atas.
Pertama: Zuhud adalah yakin bahwa apa yang ada di sisi Allah itu lebih diharap-harap dari apa yang ada di sisinya. Ini tentu saja dibangun di atas rasa yakin yang kokoh pada Allah. Oleh karena itu, Al Hasan Al Bashri menyatakan, "Yang menunjukkan lemahnya keyakinanmu, apa yang ada di sisimu (berupa harta dan lainnya –pen) lebih engkau harap dari apa yang ada di sisi Allah."
Abu Hazim –seorang yang dikenal begitu zuhud- ditanya, "Apa saja hartamu?" Ia pun berkata, "Aku memiliki dua harta berharga yang membuatku tidak khawatir miskin: [1] rasa yakin pada Allah dan [2] tidak mengharap-harap apa yang ada di sisi manusia."
Lanjut lagi, ada yang bertanya pada Abu Hazim, "Tidakkah engkau takut miskin?" Ia memberikan jawaban yang begitu mempesona, "Bagaimana aku takut miskin sedangkan Allah sebagai penolongku adalah pemilik segala apa yang ada di langit dan di bumi, bahkan apa yang ada di bawah gundukan tanah?!"
Al Fudhail bin 'Iyadh mengatakan, "Hakikat zuhud adalah ridho pada Allah 'azza wa jalla." Ia pun berkata, "Sifat qona'ah, itulah zuhud. Itulah jiwa yang "ghoni", yaitu selalu merasa cukup."
Intinya, pengertian zuhud yang pertama adalah begitu yakin kepada Allah.
Kedua: Di antara bentuk zuhud adalah jika seorang hamba ditimpa musibah dalam hal dunia berupa hilangnya harta, anak atau selainnya, maka ia lebih mengharap pahala dari musibah tersebut daripada dunia tadi tetap ada. Ini tentu saja dibangun di atas rasa yakin yang sempurna.
Siapakah yang rela hartanya hilang, lalu ia lebih harap pahala?! Yang diharap ketika harta itu hilang adalah bagaimana bisa harta tersebut itu kembali, itulah yang dialami sebagian manusia. Namun Abu Dzar mengistilahkan zuhud dengan rasa yakin yang kokoh. Orang yang zuhud lebih berharap pahala dari musibah dunianya daripada mengharap dunia tadi tetap ada. Sungguh ini tentu saja dibangun atas dasar iman yang mantap.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hal ini telah mengajarkan do'a yang sangat bagus kandungannya, yaitu berisi permintaan rasa yakin agar begitu ringan menghadapi musibah. Do'a tersebut adalah,
اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا
"Allaahummaqsim lanaa min khosy-yatika maa yahuulu bihii bainanaa wa baina ma'aashiika, wa min thoo'atika maa tuballighunaa bihi jannatak, wa minal yaqiini maa tuhawwinu bihi 'alainaa mushiibaatid dunyaa" (Ya Allah, curahkanlah kepada kepada kami rasa takut kepadaMu yang menghalangi kami dari bermaksiat kepadaMu, dan ketaatan kepadaMu yang mengantarkan kami kepada SurgaMu, dan curahkanlah rasa yakin yang dapat meringankan berbagai musibah di dunia) (HR. Tirmidzi no. 3502. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Inilah di antara tanda zuhud, ia tidak begitu berharap dunia tetap ada ketika ia tertimpa musibah. Namun yang ia harap adalah pahala di sisi Allah.
'Ali bin Abi Tholib pernah mengatakan, "Siapa yang zuhud terhadap dunia, maka ia akan semakin ringan menghadapi musibah." Tentu saja yang dimaksud zuhud di sini adalah tidak mengharap dunia itu tetap ada ketika musibah dunia itu datang. Sekali lagi, sikap semacam ini tentu saja dimiliki oleh orang yang begitu yakin akan janji Allah di balik musibah.
Ketiga: Zuhud adalah keadaan seseorang ketika dipuji atau pun dicela dalam kebenaran itu sama saja. Inilah tanda seseorang begitu zuhud pada dunia, menganggap dunia hanya suatu yang rendahan saja, ia pun sedikit berharap dengan keistimewaan dunia. Sedangkan seseorang yang menganggap dunia begitu luar biasa, ia begitu mencari pujian dan benci pada celaan. Orang yang kondisinya sama ketika dipuji dan dicela dalam kebenaran, ini menunjukkan bahwa hatinya tidak mengistimewakan satu pun makhluk. Yang ia cinta adalah kebenaran dan yang ia cari adalah ridho Ar Rahman.
Orang yang zuhud selalu mengharap ridho Ar Rahman bukan mengharap-harap pujian manusia. Sebagaimana kata Ibnu Mas'ud, "Rasa yakin adalah seseorang tidak mencari ridho manusia, lalu mendatangkan murka Allah. Allah sungguh memuji orang yang berjuang di jalan Allah. Mereka sama sekali tidaklah takut pada celaan manusia."
Al Hasan Al Bashri mengatakan, "Orang yang zuhud adalah yang melihat orang lain, lantas ia katakan, "Orang tersebut lebih baik dariku". Ini menunjukkan bahwa hakekat zuhud adalah ia tidak menganggap dirinya lebih dari yang lain. Hal ini termasuk dalam pengertian zuhud yang ketiga.
Pengertian zuhud yang biasa dipaparkan oleh ulama salaf kembali kepada tiga pengertian di atas. Di antaranya, Wahib bin Al Warod mengatakan, "Zuhud terhadap dunia adalah seseorang tidak berputus asa terhadap sesuatu yang luput darinya dan tidak begitu berbangga dengan nikmat yang ia peroleh." Pengertian ini kembali pada pengertian zuhud yang kedua. [7]
Pengertian Zuhud yang Amat Baik
Jika kita lihat pengertian zuhud yang lebih bagus dan mencakup setiap pengertian zuhud yang disampaikan oleh para ulama, maka pengertian yang sangat bagus adalah yang disampaikan oleh Abu Sulaiman Ad Daroni. Beliau mengatakan, "Para ulama berselisih paham tentang makna zuhud di Irak. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa zuhud adalah enggan bergaul dengan manusia. Ada pula yang mengatakan, "Zuhud adalah meninggalkan berbagai macam syahwat." Ada pula yang memberikan pengertian, "Zuhud adalah meninggalkan rasa kenyang" Namun definisi-definisi ini saling mendekati. Aku sendiri berpendapat,
أَنَّ الزُهْدَ فِي تَرْكِ مَا يُشْغِلُكَ عَنِ اللهِ
"Zuhud adalah meninggalkan berbagai hal yang dapat melalaikan dari mengingat Allah."[8]
Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, "Definisi zuhud dari Abu Sulaiman ini amatlah bagus. Definisi telah mencakup seluruh definisi, pembagian dan macam-macam zuhud."[9]
Jika bisnis yang dijalani malah lebih menyibukkan pada dunia sehingga lalai dari kewajiban shalat, maka sikap zuhud adalah meninggalkannya. Begitu pula jika permainan yang menghibur diri begitu berlebihan dan malah melalaikan dari Allah, maka sikap zuhud adalah meninggalkannya. Demikian pengertian zuhud yang amat luas cakupan maknanya.
Dunia Tidak Tercela Secara Mutlak
Ada sebuah perkataan dari 'Ali bin Abi Tholib namun dengan sanad yang dikritisi. 'Ali pernah mendengar seseorang mencela-cela dunia, lantas beliau mengatakan, "Dunia adalah negeri yang baik bagi orang-orang yang memanfaatkannya dengan baik. Dunia pun negeri keselamatan bagi orang yang memahaminya. Dunia juga adalah negeri ghoni (yang berkecukupan) bagi orang yang menjadikan dunia sebagai bekal akhirat. ..."[10]
Oleh karena itu, Ibnu Rajab mengatakan, "Dunia itu tidak tercela secara mutlak, inilah yang dimaksudkan oleh Amirul Mukminin –'Ali bin Abi Tholib-. Dunia bisa jadi terpuji bagi siapa saja yang menjadikan dunia sebagai bekal untuk beramal sholih."
Ingatlah baik-baik maksud dunia itu tercela agar kita tidak salah memahami! Dunia itu jadi tercela jika dunia tersebut tidak ditujukan untuk mencari ridho Allah dan beramal sholih.
Zuhud Bukan Berarti Hidup Tanpa Harta
Sebagaimana sudah ditegaskan bahwa dunia itu tidak tercela secara mutlak. Namun sebagian orang masih salah paham dengan pengertian zuhud. Jika kita perhatikan pengertian zuhud yang disampaikan di atas, tidaklah kita temukan bahwa zuhud dimaksudkan dengan hidup miskin, enggan mencari nafkah dan hidup penuh menderita. Zuhud adalah perbuatan hati. Oleh karenanya, tidak hanya sekedar memperhatikan keadaan lahiriyah, lalu seseorang bisa dinilai sebagai orang yang zuhud. Jika ada ciri-ciri zuhud sebagaimana yang telah diutarakan di atas, itulah zuhud yang sebenarnya. Berikut satu kisah yang bisa jadi pelajaran bagi kita dalam memahami arti zuhud.
Abul 'Abbas As Siroj, ia berkata bahwa ia mendengar Ibrahim bin Basyar, ia berkata bahwa 'Ali bin Fudhail berkata, ia berkata bahwa ayahnya (Fudhail bin 'Iyadh) berkata pada Ibnul Mubarok,
أنت تأمرنا بالزهد والتقلل، والبلغة، ونراك تأتي بالبضائع، كيف ذا ؟
"Engkau memerintahkan kami untuk zuhud, sederhana dalam harta, hidup yang sepadan (tidak kurang tidak lebih). Namun kami melihat engkau memiliki banyak harta. Mengapa bisa begitu?"
Ibnul Mubarok mengatakan,
يا أبا علي، إنما أفعل ذا لاصون وجهي، وأكرم عرضي، وأستعين به على طاعة ربي.
"Wahai Abu 'Ali (yaitu Fudhail bin 'Iyadh). Sesungguhnya hidupku seperti ini hanya untuk menjaga wajahku dari 'aib (meminta-minta). Juga aku bekerja untuk memuliakan kehormatanku. Aku pun bekerja agar bisa membantuku untuk taat pada Rabbku".[11]
Semoga pembahasan kami kali ini dapat memahamkan arti zuhud yang sebenarnya. Raihlah kecintaan Allah lewat sifat zuhud. Semoga Allah menganugerahkan pada kita sekalian sifat yang mulia ini.
Alhamdulillahilladzi bi ni'matihi tatimmush sholihaat.
Artikel www.rumaysho.com
Al Faqir Ilallah: Muhammad Abduh Tuasikal
Diselesaikan di sore hari, 17 Jumadits Tsani 1431 H (30/05/2010), di Panggang-GK
[1] Lihat Jaami'ul 'Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab Al Hambali, hal. 346, Darul Muayyid, cetakan pertama, tahun 1424 H.
[2] Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqolani, 11/232, Darul Ma'rifah, Beirut, 1379.
[3] Idem.
[4] HR. Tirmidzi no. 2340 dan Ibnu Majah no. 4100. Abu Isa berkata: Hadits ini gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari jalur sanad ini, adapun Abu Idris Al Khaulani namanya adalah A'idzullah bin 'Abdullah, sedangkan 'Amru bin Waqid dia adalah seorang yang munkar haditsnya. Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, "Yang tepat riwayat ini mauquf (hanya perkataan Abu Dzar) sebagaimana dikeluarkan oleh Imam Ahmad dalam kitab Az Zuhd." (Lihat Jaami'ul Ulum wal Hikam, hal. 346)
[5] Dikeluarkan oleh Ibnu Abid Dunya dari riwayat Muhammad bin Muhajir, dari Yunus bin Maysaroh. (Lihat Jaami'ul Ulum wal Hikam, hal. 347)
[6] Jaami'ul Ulum, hal. 347.
[7] Kami sarikan point ini dengan sedikit perubahan redaksi dari Jaami'ul Ulum, hal. 347-348.
[8] Disebutkan oleh Abu Nu'aim Al Ashbahani dalam Hilyatul Awliya', 9/258, Darul Kutub Al 'Arobi, Beirut, cetakan keempat, 1405 H.
[9] Jaami'ul Ulum, hal. 350.
[10] Jaami'ul Ulum, hal. 350
[11] Siyar A'lam An Nubala, Adz Dzahabi, 8/387, Mawqi' Ya'sub (penomoran halaman sesuai cetakan).
-------------------------------------
Sent from my ℜᴼᴼϑɀßerry® via INDOSAT
Kamis, 01 Agustus 2013
5 Ilmuwan yang Masuk Islam Setelah Melakukan Riset Ilmiah
Minggu, 13 Januari 2013
Rabu, 24 Juli 2013
RENUNGAN BUNDA TENTANG AYAH.
Anakku...
Memang ayah tak mengandungmu,
Tapi darahnya mengalir didarahmu.
Darinya kau diwarisi kedermawanan & kerendahan hati. Serta namanya...
Memang ayah tak melahirkanmu,
Tapi suaranya-lah yang pertama mengantarkanmu pada Tauhid ketika kau lahir...
Memang ayah tak menyusuimu,
Tapi dari keringatnyalah setiap suapan yang menjadi air susu bagimu...
Nak...
Ayah memang tak menjagaimu setiap saat,
Tapi tahukah kau dalam do'anya tak pernah terlupa namamu disebutnya...
Tangisan ayah mungkin tak pernah kau dengar karena dia ingin terlihat kuat agar kau tak ragu uηtüƙ berlindung di lengannya dan dadanya ketika merasa tak aman...
Pelukan ayahmu mungkin tak sehangat dan seerat bunda karena kecintaannya dia takut tak sanggup melepaskanmu...
Dia ingin kau mandiri agar ketika kami tiada kau sanggup menghadapi semua sendiri...
Jauh didalam hatinya dia hanya ingin mampu membanggakanmu di mata Rasulullah, menjadi penolong di Padang Mahsyar serta menjadi hijab dari api neraka..
Bunda hanya ingin kau tahu nak...
bahwa...
Cinta ayah kepadamu sama besarnya dgn cinta bunda...
Berbahagialah yang masih punya ayah...
Dalam Hadist disampaikan, bahwa RɑsυƖυƖƖɑħ SΔƜ bersabda :
"Jagalah selalu kecintaan dari ayahmu dan janganlah engkau memutuskannya, karena yang demikian lalu Allah Ta'ala akan memadamkan cahaya dari padamu" (HR. Bukhari)
Anakku...
Jadi didirinya juga terdapat surga bagimu. Maka hormati dan sayangi ayahmu... Karena Bunda adalah tulang rusuk-nya....
Jumat, 19 Juli 2013
JALAN MENUJU SURGA BAGI SUAMI ISTRI
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, (yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir (atas nikmat-nikmat Allah) siksa yang menghinakan." (Qur'an surah An Nisa' ayat 36-37).
Untuk memulai tulisan ini, selain mengacu pada ayat di atas, mari kita liat dulu hadist Rasulullah SAW, Dari Aisyah radhiyallahu 'anha berkata dia, "Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Wahai Rasulallah, siapakah orang yang paling besar haknya atas seorang wanita? Beliau menjawab: "Suami wanita itu." Aku bertanya lagi: "Siapakah yang paling besar haknya atas seorang laki-laki?". Rasulullah menjawab: "Ibu laki-laki itu." (Hadis Riwayat Imam Hakim, dalam kitab Al Mustadrak jilid 4 halaman 150).
1. Bilamana seorang suami bisa menjadi jalan ke surga bagi istrinya...Menurut hadist di atas, bahwa bagi seorang perempuan yang harus dia taati setelah Allah SWT adalah suaminya (bila ia sudah bersuami) tentu saja selama si suami tidak menyuruhnya untuk bermaksiat kepada Allah. dan bagi laki-laki ridho Allah ada pada ridho orang tua maka bagi seorang wanita yang sudah bersuami ridho Allah ada pada ridho suami.Pada hadist lain dijelaskan bahwa seorang istri yang meninggal dunia tidak akan bisa masuk surga kecuali suaminya meridhoinya. Hal tersebut sesuai dengan hadist Rasulullah SAW, "Setiap istri yang meninggal dunia dan diridhai oleh suaminya, maka ia masuk surga." (HR At-Tirmidzi)
Dari sini kita bisa tahu bahwa seorang suami bisa menjadi jalan ke surga untuk istrinya bila ia bisa membimbing istrinya untuk bersama-sama berusaha menggapai keridhoan Allah dan kemudian dia ridho terhadap istrinya baik ketika masih hidup terlebih ketika sudah meninggal.
Tapi ingat, tentu saja seorang istri yang diridhoi oleh suaminya yang bisa masuk surga adalah yang memenuhi syarat seperti yang dijelaskan Rasulullah dalam hadist,
"Apabila wanita telah melaksanakan shalat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, dan menaati suaminya, niscaya dikatakan untuknya, masuklah surga dari pintu mana saja yang engkau sukai." (HR Ahmad & Thabrani).
2. Bilamana seorang istri bisa menjadi jalan ke surga untuk suaminya.Sesuai dengan hadist Rasulullah SAW yang ditulis di atas, bahwa bagi seorang laki-laki, orang tuanya adalah lebih utama. Termasuk dibandingkan dengan istri dan anak-anaknya. Hal inipun bisa kita lihat dari kisah tiga orang yang terperangkap di dalam gua. Di sini aku hanya akan sedikit "mengutip" cerita tentang orang pertama yang ada hubunganna dg hadist tersebut.Suatu hari, ada tiga orang yang sedang dalam perjalanan, karena kemalaman merekapun memutuskan untuk berlindung di dalam gua. Setelah mereka ada di dalam gua, kemudian pintu gua tertutup oleh sebuah batu besar dan mereka walaupun dengan sekuat tenaga, tak bisa memindahkannya.Kemudian salah seorang dari mereka berkata ""Sungguh, tiada satupun yang dapat menyelamatkan kita dari bahaya ini. Kecuali jika kita berdoa kepada Allah dengan menyebutkan amal sholih yang pernah kita lakukan." Kemudian orang pertama berdoa,"Ya Allah, sesuangguhnya aku tidak pernah memberi minum susu siapapun termasuk anakku yang balita sebelum aku memberi minum susu orang tuaku. Suatu hari ketika aku pulang ke rumah, aku mau memberikan susu untuk orang tuaku, tetapi ternyata mereka sudah tidur dan aku tidak mau membangunkan mereka."Ya Allah, Sungguh, aku menunggu mereka bangun sampai terbit fajar sambil membawa susu walaupun anakku menangis merengek-rengek minta susu di bawah kakiku. Sungguh jika aku melakukan ini karena mengharap ridhomu, maka bukakanlah pintu gua tersebut." Kemudian pintu gua tersebut terbuka sepertiganya.
Dari kisah ini kita belajar, Bahwa mendahulukan segala urusan orang tua bagi seorang laki-laki adalah yang utama. Karena ridho Allah bagi seorang laki-laki ada pada ridho orang tuanya. Maka bila seorang laki-laki mempunyai istri yang senantiasa mendorong dan memotivasi suaminya untuk selalu berbuat baik pada orang tuanya, lebih mendahulukan mereka dari pada dirinya dan anak-anaknya,
maka sungguh wanita seperti inilah yang bisa menjadi jalan bagi suaminya untuk masuk ke surga.
Dan sebaliknya, seorang istri yang senantiasa selalu berusaha memicu permusuhan antara suami dan orang tuanya, maka dialah seburuk-buruk istri.
Semoga bermanfaat dan Penuh Kebarokahan dari Allah SWT...
Silahkan DICOPAS atau DI SHARE Muslim jika menurut sahabat note ini bermanfaat,
InshaAllah kebaikan akan terus tersampaikan...
Aamiin ya Rabbal'alamin.
Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ....
Wassalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
https://m.facebook.com/muslimlive/posts/651739398185210
-------------------------------------
Sent from my ℜᴼᴼϑɀßerry® via INDOSAT
Rabu, 17 Juli 2013
Memburu kesenangan atau Kebahagiaan
Salam dan selamat pagi Sahabat
Pernahkah terpikir suatu jawaban jika kita ditanya: "Apa yang membuat anda bahagia ?" Coba stop membaca, pejamkan mata & renungkan apa jawabannya.
Jika jawaban kita adalah "memiliki" berbagai hal yang ada di luar diri kita seperti : banyak harta, istri/suami yang baik & setia, anak yang sholeh, kesehatan yang prima, dll. Maka sebetulnya yang kita cari dalam hidup ini adalah kesenangan, bukan kebahagiaan. Kenapa ?
Karena, berbeda dengan kesenangan yang bahan bakarnya adalah "faktor eksternal" yang tidak bisa dikontrol oleh kita, kebahagiaan bahan bakarnya justru "faktor internal" yakni kondisi hati yang sepenuhnya dalam kontrol kita, terlepas kondisi eksternal yang terjadi
Pemburu kesenangan akan sering terampas kesenangannya ketika mendapatkan hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginannya : kekurangan harta, jatuh sakit, terkena musibah, dizalimi orang, dll
Pemburu kebahagiaan akan melihat setiap kejadian dari "kacamata spiritual", semua yang terjadi adalah hal yang wajar atau menguntungkan dirinya karena semua dalam pengaturan Allah : ditinggal mati orang yang dikasihi dianggap wajar, karena meyakini semua orang pasti mati jika tiba waktunya; diuji sakit/musibah diyakini sebagai penggugur dosa atau peringatan untuk lebih taat kepada Allah; dizalimi orang tetap tenang, tidak terprovokasi, karena meyakini dia sedang "menitipkan pahala" untuk ditransfer di akhirat kelak dari orang yang menzalimi dirinya.
Bagi pemburu kebahagiaan, apapun yang diberikan Allah, jika tidak disukainya ia bersabar dan jika disukainya ia bersyukur. Ia selalu beruntung, beroleh pahala dari sabar dan syukurnya & kebahagiaannya tidak terusik, apapun kondisi eksternal yang dihadapinya. Ia adalah orang yang kaya hati, mampu mengontrol hatinya karena hatinya dipenuhi oleh keyakinan illahiyah.
Have a blessed Ramadhan.
Salam (epp)
-------------------------------------
Sent from my ℜᴼᴼϑɀßerry® via INDOSAT
Minggu, 14 Juli 2013
Bidadari Syurga
Dalam buku Tamasya ke Surga, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengisahkan tentang bidadari- bidadari surga. Bidadari-bidadari itu adalah wanita suci yang menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat, dan menentramkan hati setiap pemiliknya. Rupanya cantik jelita, kulitnya mulus. Ia memiliki akhlak yang paling baik, perawan, kaya akan cinta dan umurnya sebaya. Siapakah yang orang yang beruntung mendapatkannya? Siapa lagi kalau bukan orang-orang yang syahid karena berjihad di jalan Allah, orang-orang yang tulus dan ikhlas membela agama Allah.
Sebagian kita mungkin berfikir, kapan kita berjumpa dengan bidadari-bidadari itu, apakah ia akan kita miliki, adakah ia sedikit diantara mereka mendiami bumi sekarang ini?
Bidadari-bidadari itu telah turun ke bumi. Semenjak Islam mulai bangkit lagi di bumi ini. Bidadari-bidadari itu menghias diri setiap hari. Dia berwujud manusia yang berhati lembut, menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat, menentramkan hati setiap pemiliknya. Dialah wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya. Seperti apakah bidadari bumi itu? Bisakah kita mengikuti langkahnya, apakah dia anak, adik, keponakan perempuan atau apakah ia isteri dan ibu kita, atau ia hanya berupa angan yang sebenarnya bisa kita realisasikan, tapi syaitan kuat menahan?
Dialah wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya. Setiap perempuan bisa menjadi bidadari bumi, seperti apakah ciri-cirinya?
1. Ia adalah wanita yang paling taat kepada Allah. Ia senantiasa menyerahkan segala urusan hidupnya kepada hukum dan syariat Allah.
2. Ia menjadikan Al-Quran dan Al-Hadis sebagai sumber hukum dalam mengatur seluruh aspek kehidupannya.
3. Ibadahnya baik dan memiliki akhlak serta budi perketi yang mulia. Tidak hobi berdusta, bergunjing dan ria.
4. Berbuat baik dan berbakti kepada orang tuanya. Ia senantiasa mendoakan orang tuanya, menghormati mereka, menjaga dan melindungi keduanya.
5. Ia taat kepada suaminya. Menjaga harta suaminya, mendidik anak-anaknya dengan kehidupan yang islami. Jika dilihat menyenangakan, bila dipandang menyejukkan, dan menentramkan bila berada didekatnya. Hati akan tenang bila meninggalkanya pergi. Ia melayani suaminya dengan baik, berhias hanya untuk suaminya, pandai membangkitkan dan memotifasi suaminya untuk berjuang membela agama Allah.
6. Ia tidak bermewah-mewah dengan dunia, tawadhu, bersikap sederhana. Kesabarannya luar biasa atas janji-janji Allah, ia tidak berhenti belajar untuk bekal hidupnya.
7. Ia bermanfaat dilingkungannya. Pengabdianya kepada masyarakat dan agama sangat besar. Ia menyeru manusia kepada Allah dengan kedua tangan dan lisannya yang lembut, hatinya yang bersih, akalnya yang cerdas dan dengan hartanya. "Dan dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah". (HR Muslim)
Dialah bidadari bumi, dialah wanita sholehah yang keberadaan dirinya lebih baik dan berarti dari seluruh isi alam ini. Ya Allah jadikanlah aku, ibuku, kakak dan adiku serta perempuan-perempuan di sekelilingku menjadi bidadari bumi. Agar kelak di syurga kami tidak canggung lagi.
"Subhanallah, indahnya! saya pun nak jadi bidadari bumi juga...dan di syurga nnti..amiin!"
Cari sorang?
Rabu, 10 Juli 2013
PINTU-PINTU MASUKNYA SETAN KEMANUSIA.
2. Al ghadhab (marah)
3. Hubbud dunya (gila dunia)
4. Thulul amal (panjang angan-angan)
5. Al hirshu (tamak)
6. Al bukhlu (pelit)
7. Al kibru (sombong)
8. Hubbul madhu (gila pujian)
9. Ar riyaau (pamer)
10. Al 'ujubu (bangga diri)
11. Al jaza'u wal hala'u (panik dan galau)
12. Ittiba'ul hawa (menuruti nafsu)
13. Su udz dzon (prasangka buruk)
14. Ihtiqorul muslim (merendahkan orang islam)
15. Ihtiqorudz dzunub (meremehkan dosa)
16. Al amnu min makrillah (merasa aman dari ancaman Allah)
17. Al qunuth min rahmatillah (pesimis dari rahmat Allah)
-------------------------------------
Sent from my ℜᴼᴼϑɀßerry® via INDOSAT
IMSAK BUKAN AJARAN NABI MUHAMMAD
Dalil:
"Jika salah seorang dari kamu mendengar adzan sedangkan ia masih memegang piring (makanan), maka janganlah ia meletakkannya hingga ia menyelesaikan hajatnya (makannya)
[HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, Hakim, dishahihkan oleh Adz Zahabi]
Ibnu Umar berkata, "Alqamah bin Alatsah pernah bersama Nabi صلى الله عليه وسلم, kemudian datang Bilal akan mengumandangkan adzan, kemudian Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, "Tunggu sebentar wahai bilal..!, Alqamah sedang makan sahur"
[Hadist ini dihasankan oleh Syaikh Al Albani]
"Dan makan dan minumlah kamu hingga terang bagimu benang putih dan benang hitam yaitu fajar"
(Al Baqarah : 187)
Jadi sahabatku, batas santap sahur adalah adzan shubuh, bukan IMSAK.
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarang bagimu maka tinggalkanlah"
(Al Hasyr : 7)
Mohon sebarkan pesan ini, agar tidak makin tersebar kesalahan dan kekeliruan di masyarakat. Terutama di keluarga kita
Barakallahu fiikum
-------------------------------------
Sent from my ℜᴼᴼϑɀßerry® via INDOSAT
SHAUM (Ramadhan): TAKHALLI, TAHALLI dan TAJALLI
Dengan Takhalli, Tahalli dan Tajalli tsb, maka Insya Allah, terpenuhilah manusia menjadi KHALIFAH di muka bumi (lihat QS 2:30), yang mengalirkan KEBAIKAN bagi seluruh alam, sebagaimana pesan junjungan kita, Rasulullah saw,
"Sebaik-baiknya manusia adalah yg berguna bagi sesama makhluk."
-------------------------------------
Sent from my ℜᴼᴼϑɀßerry® via INDOSAT
Perbanyak Istighfar di Waktu Sahur
الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
"Merekalah Orang Orang yg Penyabar, Jujur, Tunduk, Rajin berinfak, dan Rajin Istighfar di waktu Sahur." (Qs. Ali Imran: 17)
Ibn Katsir mangatakan:
دل على فضيلة الاستغفار وقت الأسحار
Ayat ini menunjukkan keutamaan memperbanyak Istighfar di waktu Sahur.
Diriwayatkan, bahwa Nabi Ya'qub 'alaihis salam ketika menasehati Anaknya:
سَوْفَ أَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّي
"Saya akan memohonkan Ampun kepada Rabbku untuk kalian." (Qs. Yusuf: 98)
kemudian Nabi Ya'qub mengakhirkan permohonan Ampun itu di waktu Sahur. (Tafsir Ibn Katsir, 2/23)
Anjuran untuk memperbanyak Istighfar di waktu Sahur juga selaras dgn Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ttg turunnya Allah ke langait dunia:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
"Pada setiap Malam, Allah ta'ala turun ke langit dunia, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman: "Siapa yg berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan. Siapa yg meminta kepada-Ku akan Aku beri dan siapa yg memohon Ampunan kepada-Ku akan Aku Ampuni." (HR. Bukhari 1145 dan Muslim 758)
Untuk itu, Kaum Muslimin, jangan sia-siakan kesempatan besar ini. Allah telah menawarkan diri-Nya kepada para hamba-Nya untuk memberikan Ampunan kepada siapa yg memohon Ampun kepada-Nya di waktu Sahur.
-------------------------------------
Sent from my ℜᴼᴼϑɀßerry® via INDOSAT
Selasa, 09 Juli 2013
Doa 30 Hari Ramadhan
Doa Hari ke-1
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِيْ فِيْهِ صِيَامَ الصَّائِمِيْنَ وَ قِيَامِيْ فِيْهِ قِيَامَ الْقَائِمِيْنَ وَ نَبَّهْنِيْ فِيْهِ عَنْ نَوْمَةِ الْغَافِلِيْنَ وَ هَبْ لِيْ جُرْمِيْ فِيْهِ يَا إِلَهَ الْعَالَمِيْنَ وَ اعْفُ عَنِّيْ يَا عَافِيًا عَنِ الْمُجْرِمِيْنَ .
Yaa Allah.... Jadikanlah puasaku sebagai puasa orang-orang yang benar-benar berpuasa. Dan ibadah malamku sebagai ibadah orang-orang yang benar melakukan ibadah malam. Dan jagalah aku dari tidurnya orang-orang yang lalai. Hapuskanlah dosa-dosaku...Wahai Tuhan sekalian alam..Ampunilah aku....Wahai Pengampun para pembuat dosa.
Doa Hari ke- 2
اَللَّهُمَّ قَرِّبْنِيْ فِيْهِ إِلَى مَرْضَاتِكَ وَ جَنِّبْنِيْ فِيْهِ مِنْ سَخَطِكَ وَ نَقِمَاتِكَ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِقِرَائَةِ آيَاتِكَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
Yaa Allah! Dekatkanlah aku kepada keridhoan-Mu dan jauhkanlah aku dari kemurkaan serta alasan-Mu. Berilah aku kemampuan membaca ayat-ayat-Mu dengan Rahmat-Mu. Wahai Yang Maha Pengasih dari semua Pengasih.
Doa Hari ke- 3
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ الذِّهْنَ وَ التَّنْبِيْهَ وَ بَاعِدْنِيْ فِيْهِ مِنَ السَّفَاهَةِ وَ التَّمْوِيْهِ وَ اجْعَلْ لِيْ نَصِيْبًا مِنْ كُلِّ خَيْرٍ تُنْزِلُ فِيْهِ بِجُوْدِكَ يَا أَجْوَدَ الْأَجْوَدِيْنَ.
Yaa Allah! Berikanlah aku rizki akal dan kewaspadaan, dan jauhkanlah aku dari kebodohan dan kesesatan. Sediakanlah bagian untukku dari segala kebaikan yang KAU turunkan, demi kemurahan-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Dermawan dari semua dermawan.
Doa Hari ke- 4
اَللَّهُمَّ قَوِّنِيْ فِيْهِ عَلَى إِقَامَةِ أَمْرِكَ وَ أَذِقْنِيْ فِيْهِ حَلاَوَةَ ذِكْرِكَ وَ أَوْزِعْنِيْ فِيْهِ لِأَدَاءِ شُكْرِكَ بِكَرَمِكَ وَ احْفَظْنِيْ فِيْهِ بِحِفْظِكَ وَ سِتْرِكَ يَا أَبْصَرَ النَّاظِرِيْنَ.
Yaa Allah! Berikanlah kekuatan kepadaku, untuk menegakkan perintah-perintah-Mu, dan berikanlah aku manisnya berdzikir mengingat-Mu, Berilah aku kekuatan untuk menunaikan bersyukur kepada-Mu, dengan kemuliaan-Mu, dan jagalah aku dengan penjagaan-Mu dan Perlindungan-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Melihat.
Doa Hari ke- 5
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ الْقَانِتِيْنَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنْ أَوْلِيَائِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ بِرَأْفَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
Yaa Allah! Jadikanlah aku diantara orang-orang yang memohon ampunan, dan jadikanlah aku sebagai hamba-Mu yang sholeh dan setia serta jadikanlah aku diantara Auliya'-Mu yang dekat disisi-Mu, dengan kelembutan-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Pengasih diantara semua pengasih.
Doa Hari ke- 6
اَللَّهُمَّ لاَ تَخْذُلْنِيْ فِيْهِ لِتَعَرُّضِ مَعْصِيَتِكَ وَ لاَ تَضْرِبْنِيْ بِسِيَاطِ نَقِمَتِكَ وَ زَحْزِحْنِيْ فِيْهِ مِنْ مُوْجِبَاتِ سَخَطِكَ بِمَنِّكَ وَ أَيَادِيْكَ يَا مُنْتَهَى رَغْبَةِ الرَّاغِبِيْنَ.
Yaa Allah! Jangaalah Engkau hinakan aku karena perbuatan maksiat terhadap-Mu, dan janganlah Engkau pukul aku dengan cambuk balasan-Mu. Jauhkanlah aku dari hal-hal yang dapat menyebabkan kemurkaan-Mu, dengan anugrah dan bantuan-Mu. Wahai puncak keinginan orang-orang yang berkeinginan.
Doa Hari ke- 7
اَللَّهُمَّ أَعِنِّيْ فِيْهِ عَلَى صِيَامِهِ وَ قِيَامِهِ وَ جَنِّبْنِيْ فِيْهِ مِنْ هَفَوَاتِهِ وَ آثَامِهِ وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ ذِكْرَكَ بِدَوَامِهِ بِتَوْفِيْقِكَ يَا هَادِيَ الْمُضِلِّيْنَ.
Yaa Allah! Bantulah aku untuk melaksanakan puasanya, dan ibadah malamnya. Jauhkanlah aku dari kelalaian dan dosa-dosanya. Dan berilah aku dzikir berupa dzikir mengingat-Mu secara terus-menerus. dengan taufiq-Mu. Wahai Pemberi Petunjuk orang-orang yang sesat.
Doa Hari ke- 8
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ رَحْمَةَ الأَيْتَامِ وَ إِطْعَامَ الطَّعَامِ وَ إِفْشَاءَ السَّلاَمِ وَ صُحْبَةَ الْكِرَامِ بِطَوْلِكَ يَا مَلْجَأَ الآمِلِيْنَ.
Yaa Allah! Berilah aku rizki berupa kasih sayang terhadap anak-anak yatim dan pemberian makan, serta penyebaran salam, dan pergaulan orang-orang yang mulia, dengan kemuliaan-Mu, Wahai tempat berlindung bagi orang-orang yang berharap.
Doa Hari ke- 9
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ فِيْهِ نَصِيْبًا مِنْ رَحْمَتِكَ الْوَاسِعَةِ وَ اهْدِنِيْ فِيْهِ لِبَرَاهِيْنِكَ السَّاطِعَةِ وَ خُذْ بِنَاصِيَتِيْ إِلَى مَرْضَاتِكَ الْجَامِعَةِ بِمَحَبَّتِكَ يَا أَمَلَ الْمُشْتَاقِيْنَ.
Yaa Allah! Sediakanlah untukku sebagian dari ramat-Mu yang luas, dan berikanlah aku petunjuk kepada ajaran-ajaran-Mu yang terang, dan bimbinglah aku menuju kepada kerelaan-Mu yang penuh dengan kecintaan-Mu, Wahai harapan orang-orang yang rindu.
Doa Hari ke- 10
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْمُتَوَكِّلِيْنَ عَلَيْكَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْفَائِزِيْنَ لَدَيْكَ وَ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْمُقَرَّبِيْنَ إِلَيْكَ بِإِحْسَانِكَ يَا غَايَةَ الطَّالِبِيْنَ.
Yaa Allah! Jadikanlah aku diantara orang-orang yang bertawakkal kepada-Mu, dan jadikanlah aku diantara orang-orang yang menang disisi-Mu, dan jadikanlah aku diantara orang-orang yang dekat kepada-Mu dengan ihsan-Mu, Wahai Tujuan orang-orang yang memohon.
Doa Hari ke- 11
اَللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيَّ فِيْهِ الْإِحْسَانَ وَ كَرَّهْ إِلَيَّ فِيْهِ الْفُسُوْقَ وَ الْعِصْيَانَ وَ حَرَّمْ عَلَيَّ فِيْهِ السَّخَطَ وَ النِّيْرَانَ بِعَوْنِكَ يَا غِيَاثَ الْمُسْتَغِيْثِيْنَ.
Yaa Allah! Tanamkanlah dalam diriku kecintaan kepada perbuatan baik, dan tanamkanlah dalam diriku terhadap kemaksiatan dan kefasikan. Jauhkanlah diriku dari kemurkaan-Mu dan api neraka dengan pertolongan-Mu, Wahai Penolong orang-orang yang memintapertolongan.
Doa Hari ke- 12
اَللَّهُمَّ زَيِّنِّيْ فِيْهِ بِالسِّتْرِ وَ الْعَفَافِ وَ اسْتُرْنِيْ فِيْهِ بِلِبَاسِ الْقُنُوْعِ وَ الْكَفَافِ وَ احْمِلْنِيْ فِيْهِ عَلَى الْعَدْلِ وَالإِنْصَافِ وَ آمِنِّيْ فِيْهِ مِنْ كُلِّ مَا أَخَافُ بِعِصْمَتِكَ يَا عِصْمَةَ الْخَائِفِيْنَ.
Yaa Allah! Hiasilah diriku dengan penutup dan kesucian, tutupilah diriku dengan pakaian qana'ah dan kerelaan. Tempatkanlah aku diatas jalan keadilan dan sikap tulus. Amankanlah diriku dari setiap yang aku takuti dengan penjagaan-Mu. Wahai Penjaga orang-orang yang takut.
Doa Hari Ke- 13
اَللَّهُمَّ طَهِّرْنِيْ فِيْهِ مِنَ الدَّنَسِ وَ الْأَقْذَارِ وَ صَبِّرْنِيْ فِيْهِ عَلَى كَائِنَاتِ الْأَقْدَارِ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِلتُّقَى وَ صُحْبَةِ الأَبْرَارِ بِعَوْنِكَ يَا قُرَّةَ عَيْنِ الْمَسَاكِيْنِ.
Yaa Allah! Sucikanlah diriku dari kekotoran dan kejelekan. Berikanlah kesabaran kepadaku untuk menerima segala ketentuan. Dan berilah kepadaku memampuan untuk bertaqwa, dan bergaul dengan orang-orang yang baik dengan bantuan-Mu. Wahai dambaan orang-orang yang miskin.
Doa Hari ke- 14
اَللَّهُمَّ لاَ تُؤَاخِذْنِيْ فِيْهِ بِالْعَثَرَاتِ وَ أَقِلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْخَطَايَا وَ الْهَفَوَاتِ وَ لاَ تَجْعَلْنِيْ فِيْهِ غَرَضًا لِلْبَلايَا وَ الآفَاتِ بِعِزَّتِكَ يَا عِزَّ الْمُسْلِمِيْنَ.
Yaa Allah! Jangalah Engkau hukum aku, karena kekeliruan yang aku lakukan, dan ampunilah aku dari kesalahan-kesalahan dan kebodohanku. Janganlah Engkau jadikan diriku sebagai sasaran bala' dan malapetaka dengan kemuliaan-Mu. Wahai Kemuliaan kaum muslimin.
Doa Hari ke- 15
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ طَاعَةَ الْخَاشِعِيْنَ وَ اشْرَحْ فِيْهِ صَدْرِيْ بِإِنَابَةِ الْمُخْبِتِيْنَ بِأَمَانِكَ يَا أَمَانَ الْخَائِفِيْنَ.
Yaa Allah! Berikanlah aku rizki berupa ketaatan orang-orang yang khusyu' dan lapangkanlah dadaku dengan taubatnya orang-orang yang menyesal, dengan keamanan-Mu, Wahai Keamanan untuk orang-orang yang takut.
Doa Hari ke- 16
اَللَّهُمَّ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِمُوَافَقَةِ الْأَبْرَارِ وَ جَنِّبْنِيْ فِيْهِ مُرَافَقَةَ الْأَشْرَارِ وَ آوِنِيْ فِيْهِ بِرَحْمَتِكَ إِلَى دَارِ الْقَرَارِ بِإِلَهِيَّتِكَ يَا إِلَهَ الْعَالَمِيْنَ.
Yaa Allah! Berilah aku kemampua untuk hidup sebagaimana kehidupan orang-orang yang baik. Dan jauhkanlah aku dri kehidupan orang-orang yang jahat. Dan naungilah aku dengan rahmat-Mu hingga sampai kepada alam akhirat. Demi ketuhanan-Mu Wahai Tuhan seru sekalian alam.
Doa Hari ke- 17
اَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْهِ لِصَالِحِ الأَعْمَالِ وَ اقْضِ لِيْ فِيْهِ الْحَوَائِجَ وَ الآمَالَ يَا مَنْ لاَ يَحْتَاجُ إِلَى التَّفْسِيْرِ وَ السُّؤَالِ يَا عَالِمًا بِمَا فِيْ صُدُوْرِ الْعَالَمِيْنَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ.
Yaa Allah! Tunjukanlah aku kepada amal kebaikan dan penuhilah hajat serta cita-citaku. Wahai Yang Maha Mengetahui keperluan, tanpa pengungkapan permohonan. Wahai Yang Maha Mengetahui yang ada di dalam hati seluruh isi alam. Salam dan Sholawat atas Nabi Muhammad dan keluarganya yang suci.
Doa Hari ke- 18
اَللَّهُمَّ نَبِّهْنِيْ فِيْهِ لِبَرَكَاتِ أَسْحَارِهِ وَ نَوِّرْ فِيْهِ قَلْبِيْ بِضِيَاءِ أَنْوَارِهِ وَ خُذْ بِكُلِّ أَعْضَائِيْ إِلَى اتِّبَاعِ آثَارِهِ بِنُوْرِكَ يَا مُنَوِّرَ قُلُوْبِ الْعَارِفِيْنَ.
Yaa Allah! Sadarkanlah aku akan berkah-berkah yang terdapat di saatsahurnya. Dan sinarilah hatiku dengan terang benderangnya dan bimbinglah aku dan seluruh anggota tubuhku untuk dapat mengikuti ajaran-ajarannya. Demi cahaya-Mu Wahai Penerang hati para arifin.
Doa Hari ke- 19
اَللَّهُمَّ وَفِّرْ فِيْهِ حَظِّيْ مِنْ بَرَكَاتِهِ وَ سَهِّلْ سَبِيْلِيْ إِلَى خَيْرَاتِهِ وَ لاَ تَحْرِمْنِيْ قَبُوْلَ حَسَنَاتِهِ يَا هَادِيًا إِلَى الْحَقِّ الْمُبِيْنِ.
Yaa Allah! Penuhilah bagianku dengan berkah-berkahnya, dan mudahkanlah jalanku menuju kebaikan-kebaikannya. Janganlah Engkau jauhkan aku dari keterimaan kebaikan-kebaikannya, Wahai Pemberi petunjuk kepada kebenaran yang terang.
Doa Hari ke- 20
اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ فِيْهِ أَبْوَابَ الْجِنَانِ وَ أَغْلِقْ عَنِّيْ فِيْهِ أَبْوَابَ النِّيْرَانِ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِتِلاَوَةِ الْقُرْآنِ يَا مُنْزِلَ السَّكِيْنَةِ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ.
Yaa Allah! Bukakanlah bagiku pintu-pintu sorga dan tutupkanlah bagiku pintu-pintu neraka, dan berikanlah kemampuan padaku untuk membaca Al-Qur'an Wahai Penurun ketenangan di dalam hati orang-orang mu'min.
Doa Hari ke- 21
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ فِيْهِ إِلَى مَرْضَاتِكَ دَلِيْلاً وَ لاَ تَجْعَلْ لِلشَّيْطَانِ فِيْهِ عَلَيَّ سَبِيْلاً وَ اجْعَلِ الْجَنَّةَ لِيْ مَنْزِلاً وَ مَقِيْلاً يَا قَاضِيَ حَوَائِجِ الطَّالِبِيْنَ.
Yaa Allah! Berikanlah aku petunjuk menuju keridhoan-Mu. Dan janganlah Engkau beri jalan kepada syetan untuk menguasaiku. Jadikanlah sorga sebagai tempat tinggal dan peristirahatan, Wahai Pemenuh keperluan orang-orang yang meminta.
Doa Hari ke- 22
اَللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ فِيْهِ أَبْوَابَ فَضْلِكَ وَ أَنْزِلْ عَلَيَّ فِيْهِ بَرَكَاتِكَ وَ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِمُوْجِبَاتِ مَرْضَاتِكَ وَ أَسْكِنِّيْ فِيْهِ بُحْبُوْحَاتِ جَنَّاتِكَ يَا مُجِيْبَ دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّيْنَ.
Yaa Allah! Bukakanlah bagiku pintu-pintu karunia-Mu, turunkah berkah-berkah-Mu. Berikanlah kemampuan padaku kepada penyebab-penyebab keridhoan-Mu dan tempatkanlah aku di dalam sorga-Mu yang luas. Wahai Penjawab do'a orang-orang yang kesempitan.
Doa Hari ke- 23
اَللَّهُمَّ اغْسِلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الذُّنُوْبِ وَ طَهِّرْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْعُيُوْبِ وَ امْتَحِنْ قَلْبِيْ فِيْهِ بِتَقْوَى الْقُلُوْبِ يَا مُقِيْلَ عَثَرَاتِ الْمُذْنِبِيْنَ.
Yaa Allah! Sucikanlah aku dari dosa-dosa, dan bersihkanlah diriku dari segala aib. Tanamkanlah ketaqwaan di dalam hatiku. Wahai Penghapus kesalahan orang-orang yang berdosa.
Doa Hari ke- 24
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ فِيْهِ مَا يُرْضِيْكَ وَ أَعُوْذُ بِكَ مِمَّا يُؤْذِيْكَ وَ أَسْأَلُكَ التَّوْفِيْقَ فِيْهِ لأَنْ أُطِيْعَكَ وَ لاَ أَعْصِيَكَ يَا جَوَّادَ السَّائِلِيْنَ.
Yaa Allah! Aku memohon kepada-Mu hal-hal yang mendatangkan keridhoan-Mu dan aku berlindung dengan-Mu dan hal-hal yang mendatangkan kemurkaan-Mu dan aku memohon kepada-Mu kemampuan untuk mentaati-Mu serta menghindari kemaksiatan terhadap-Mu Wahai Pemberi para peminta.
Doa Hari ke- 25
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مُحِبًّا لِأَوْلِيَائِكَ وَ مُعَادِيًا لأَعْدَائِكَ مُسْتَنّا بِسُنَّةِ خَاتَمِ أَنْبِيَائِكَ يَا عَاصِمَ قُلُوْبِ النَّبِيِّيْنَ.
Yaa Allah! Jadikanlah aku di antara orang-orang yang mencintai Auliya'-Mu dan memusuhi musuh-musuh-Mu. Jadikanlah aku pengikut sunnah-sunnah penutup Nabi-Mu. Wahai Penjaga hati para Nabi.
Doa Hari ke- 26
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ سَعْيِيْ فِيْهِ مَشْكُوْرًا وَ ذَنْبِيْ فِيْهِ مَغْفُوْرًا وَ عَمَلِيْ فِيْهِ مَقْبُوْلاً وَ عَيْبِيْ فِيْهِ مَسْتُوْرًا يَا أَسْمَعَ السَّامِعِيْنَ.
Yaa Allah! Jadikanlah usahaku sebagai usaha yang disyukuri, dan dos-dosaku diampuni, amal perbuatanku diterima dan seluruh aibku ditutupi. Wahai Maha pendengar dari semua yang mendengar.
Doa Hari ke- 27
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ فَضْلَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَ صَيِّرْ أُمُوْرِيْ فِيْهِ مِنَ الْعُسْرِ إِلَى الْيُسْرِ وَ اقْبَلْ مَعَاذِيْرِيْ وَ حُطَّ عَنِّيَ الذَّنْبَ وَ الْوِزْرَ يَا رَؤُوْفًا بِعِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ.
Yaa Allah! Rizkikanlah padaku keutamaan Lailatul Qodr, dan ubahlah perkara-perkaraku yang sulit menjadi mudah. Terimalah permintaan maafku, dan hapuslah dosa dan kesalahanku. Wahai Yang Maha Penyanyang terhadap hamba-hambanya yang sholeh.
Doa Hari ke- 28
اَللَّهُمَّ وَفِّرْ حَظِّيْ فِيْهِ مِنَ النَّوَافِلِ وَ أَكْرِمْنِيْ فِيْهِ بِإِحْضَارِ الْمَسَائِلِ وَ قَرِّبْ فِيْهِ وَسِيْلَتِيْ إِلَيْكَ مِنْ بَيْنِ الْوَسَائِلِ يَا مَنْ لاَ يَشْغَلُهُ إِلْحَاحُ الْمُلِحِّيْنَ.
Yaa Allah! Penuhilah hidupku dengan amalan-amalan sunnah, dan muliakanlah aku dengan terkabulnya semua permintaan. Dekatkanlah perantaraanku kepada-Mu diantara semua perantara. Wahai Dzat Yang Tidak Tersibukan oleh permintaan orang-orang yang meminta.
Doa Hari ke- 29
اَللَّهُمَّ غَشِّنِيْ فِيْهِ بِالرَّحْمَةِ وَ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ التَّوْفِيْقَ وَ الْعِصْمَةَ وَ طَهِّرْ قَلْبِيْ مِنْ غَيَاهِبِ التُّهَمَةِ يَا رَحِيْمًا بِعِبَادِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ.
Yaa Allah! Liputilah aku dengan rahmat-Mu dan berikanlah kepadaku Taufik dan Penjagaan-Mu. Sucikanlah hatiku dari noda-noda fitnah. Wahai Yang Maha Pengasih terhadap hamba-hamba-NYA yang Mu'min.
Doa Hari ke- 30
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِيْ فِيْهِ بِالشُّكْرِ وَ الْقَبُوْلِ عَلَى مَا تَرْضَاهُ وَ يَرْضَاهُ الرَّسُوْلُ مُحْكَمَةً فُرُوْعُهُ بِالأُصُوْلِ بِحَقِّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Yaa Allah! Jadikanlah puasaku disertai dengan syukur dan penerima ai atas jalan keridhoan-Mu dan keridhoan Rasul. Cabang-cabangya kokoh dan kuat berkat pokok-pokonya. Demi kenabian Muhammad dan keluarganya yang suci, dan segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam.