Oleh : Ahmad Sodik pada 30 Mei 2014 pukul 10:30
عَنْ اَبيْ هُرَيْرَة قَالَرَسُولُ اللٌّهِ :صَلاَةُ الرَّجُلِ نُورٌ فِي قَلْبِهِ فَمَنْشَاءَ مِنْكُمْ فَلْـيُنَوِّرْ قَلْـبَهُ
Dari AbuHurairoh Rasulullah Saw. bersabda: "Shalatseseorang adalah cahaya di hatinya dan barangsiapa di antara kalian yang berkeinginan makahendaknya ia menyinari hatinya dengan cahaya." [Hr.Ad-Dailami)
Suatu ketika saya kedatangan tamu, orang- nya sangat gemar sekali dengan spritual (lelaku), akan tetapi dia meninggalkan shalat dengan alasan derajatnya sudah hakekat, sehingga syariat tidak diperlukan lagi. Setelah saya persilahkan masuk, dan mengobrol basa-basi, maka saya pamit sebentar untuk membuatkan kopi.
Lalu ketika kopi itu disuguhkan, saya berkta, "silahkan diminum kopinya, tapi ada syaratnya". Tamu tersebut menjawab "syaratnya apa?" jawab saya, "silahkan diminum kopinya tersebut tapi jangan memakai tangan dan mulut." Tamu tersebut menimpali, "mana mungkin bisa orang suruh minum, tapi tangan dan mulut tidak boleh menyentuhnya. Pasti harus dengan tangan lalu diminum lewat mulut, yang bisa hanya hewan."Suatu ketika saya kedatangan tamu, orang- nya sangat gemar sekali dengan spritual (lelaku), akan tetapi dia meninggalkan shalat dengan alasan derajatnya sudah hakekat, sehingga syariat tidak diperlukan lagi. Setelah saya persilahkan masuk, dan mengobrol basa-basi, maka saya pamit sebentar untuk membuatkan kopi.
"Betul jawabanmu itu temanku, begitu juga bagaimana mungkin seseorang mencapai derajat hakekat, jika meninggalkan syari'at, sedangkan kamu mengaku beragama Islam dan masih mempunyai jasad (masih hidup). Shalat merupakan bagian dari syari'at Islam. Mustahil seorang muslim mencapai hakekat dengan cara meninggalkan syariat. Begitu juga orang yang sengaja meninggalkan shalat (syari'at) maka kedudukannya sama dengan hewan."
Ketika tamu tersebut masih terdiam karena bengong, saya pun melanjutkan nasehatnya, "Siapakah nabimu? Tamu menjawab," Nabi Muhammad". "Apakah Nabi Muhammad meningglkan Shalat?" tanya penulis, tamu menjawab, "tidak". Penulis menimpali, "Nabi Muhammad saw. yang bergelar Nabi, manusia termulya di alam raya, ahli hakekat dan makrifat saja masih menjalankan shalat. Lalu mengapa anda tidak mengikuti suri tauladan beliau?". Akhirnya tamu tersebut malu dan terunduk.
Banyak fenomena di masyarakat khususnya dalam Islam, mereka rajin berdizkir tetapi tidak menjalankan shalat, ada juga yang suka lelaku (olah spiritual) tetapi tidak mengerjakan shalat, ada juga orang Islam suka meditasi dan bertapa, tetapi terang-terangan meremehkan shalat dan menganggap tidak penting.
Shalat adalah sarana untuk menyembah kepada Allah, banyak mengandung hikmah dan manfaatnya. Hanya saja kaum muslimin selama ini tidak mau mengkaji dan menelitinya lebih dalam. Salah satu hikmahnya di dalam Shalat mengandung meditasi gerak, yaitu gerakan dan bacaan harus khusyu'.
Shalat juga dapat mengaktifkan Kundalini, enerji ilahi yang tersimpan di tulang ekor, manfaat kundalini adalah dapat membantu untuk mencapai spiritual, di samping itu gerakan shalat ternyata tidak kalah dengan yoga bahkan lebih praktis dan mudah untuk dikerjakan.
Bacaan Shalat juga mengandung enerji yang sangat dahsyat, jika dibaca dengan benar maka manfaatnya sebagai "mantra" untuk mensugesti diri sendiri, sehingga nilai-nilai shalat dapat diaplikasikan dalam sehari-hari sebagai sarana mencegah perbuatan keji dan mungkar dan sebagai Mi'roj Ruhani.
Kalau zaman sekarang ini lagi ngetrend-ngetrend-nya meditasi dan yoga maka sebagai ummat Islam kita harus bangga karena di dalam Shalat semuanya sudah lengkap .
Antara syari'at dan hakekat tidak bisa dipisahkan, keduanya adalah ibarat tubuh dan ruh. Tubuh tanpa ruh adalah mayat. Setiap ajaran syari'at pasti mengandung dimensi toriqot, hakekat dan makrifat semua sistem tersebut saling berkaitan dan tidak dipisahkan.
Imam Malik berkata: "Barangsiapa berfiqih (syariat) dan tidak bertasawuf maka ia jadi fasik. Barangsiapa yang bertasawuf tanpa fiqih (syariat) maka ia adalah kafir zindik."
Imam Syafi'I berkata: "Berusahalah engkau menjadi seorang yang mempelajari ilmu fiqih (menjalanan syariat) dan juga menjalani tasawuf, dan janganlah kau hanya mengambil salah satunya. Sesungguhnya demi Allah saya benar-benar ingin memberikan nasehat padamu. Orang yang hanya mempelajari ilmu fiqih (menjalankan syariat) tapi tidak mau menjalani tasawuf, maka hatinya tidak dapat merasakan kenikmatan takwa. Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawuf tapi tidak mau mempelajari ilmu fiqih (menjalankan syariat), maka bagaimana bisa dia menjadi baik (ihsan)". [Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i,]
Imam Abu Yazid al Busthami berkata, "Kalau kamu melihat seseorang yang diberi keramat sampai ia terbang di udara, jangan kamu tertarik kepadanya, kecuali kalau ia melaksanakan suruhan agama dan menghentikan larangan agama dan membayarkan sekalian kewajiban syari'at (menjalankan syariat)"
Jadi setiap muslim harus mengamalkan keduanya sekaligus, yaitu syariat dan tasawuf (hakekat). Kalau kita pilih salah satu, kita tidak akan selamat. Kalau kita bersyariat saja tanpa dilindungi oleh tasawuf, kita akan menjadi fasik. Dan kalau kita bertasawuf saja tanpa dikawal oleh syariat, maka amalan batin (amalan tasawuf) akan mudah rusak sehingga kita jatuh kafir zindik (kafir tanpa sadar).
Mari kita sedikit bahas tentang keajaiban gerakan sholat
1. Pose Berdiri
Tadasana (pose gunung) dalam yoga adalah dasar bagi semua pose âsana berdiri karena seorang yogi (pelaku yoga) selalu mulai dengan pose berdiri ini dan akan kembali pada pose ini sewaktu menyelesaikan seluruh rangkaian pose berdiri. Ini mirip sekali dengan pose berdiri dalam shalat.
Takbiratul Ihram, yakni berdiri tegak, lalu mengangkat kedua tangan sejajar telinga atau bahu, dan melipatnya di depan dada bagian bawah. Gerakan seperti ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan kekuatan otot lengan.
Posisi jantung dibawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekap kan didepan dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
Pose berdiri (qiyam) dalam shalat adalah latihan yang tenang untuk menegapkan seluruh tubuh seperti kaki, paha, dan tulang belakang secara serempak. Dalam posisi ini, pelaku shalat mengokohkan kakinya ke bumi sementara kepalanya tegak lurus ke arah langit. Pose ini memiliki arti penting metafisik yang luar biasa, untuk meluruskan kemunafikan pikiran manusia, karena berpikiran lurus/tulus merupakan prasyarat mendasar dalam Islam.
2. Rukuk
Dalam menjelaskan arti penting tulang belakang, para yogi (pelaku yoga) mengatakan bahwa kekuatan manusia tergantung pada kekuatan tulang belakangnya; kekuatan ini antara lain dapat dilatih dengan membungkukkan tubuh ke depan sehingga kepala sejajar dengan lutut (tangan bertumpu pada lutut). Karena seluruh saraf tubuh berpusat pada saraf tulang belakang yang berada di antara tulang punggung, maka tulang punggung yang sehat amat penting sekali buat kesehatan seluruh tubuh dan pikiran.
Dalam yoga gerakan ruku' disebut dengan Pada Hastasana yang berfungsi untuk meningkatkan fleksibilitas tulang belakang, menguatkan kaki, meningkatkan pencernaan, dan membantu sirkulasi darah di kepala Anda.
Perlu banyak latihan yang sabar dan tekun untuk menjaga tulang belakang tetap lentur, dan hanya para pelaku yoga yang tekun saja yang berhasil melakukan latihan ini. Karena Islam merupakan seruan untuk semua orang, maka cara Islam dalam melenturkan tulang belakang ini adalah dengan cara yang mudah dan dapat dilakukan setiap orang.
Posisi rukuk dalam shalat hanya menuntut seseorang membungkuk sehingga kedua tangannya bertelekan di lututnya. Namun, pelenturan yang minimal ini sangat berguna untuk menjaga kesehatan tulang belakang. Melaku kan rukuk secara berulang-ulang akan mempersiap kan tulang belakang untuk melentur ke depan secara pas/tepat, yang menghasilkan kekuatan memadai.
3. Gerakan Sujud
Dengan beredarnya darah melewati seluruh pembuluh darah dan urat nadi, jantung akan berfungsi dengan baik dan memadai. Tapi syaratnya, perlu latihan yang pas untuk sirkulasi darah yang cukup ke seluruh tubuh. Terlebih lagi untuk memompa darah segar ke otak melalui pembuluh darah leher dan menarik kembali darah dari kaki ke jantung secara terus-menerus dan berlawanan dengan tarikan gravitasi bumi.
Dalam gerakan yoga posisi sujud disebut dengan Balasana, merupakan gerakan yang memberikan efek nyaman dan menyenangkan saat beryoga. Namun, oleh karena itu, banyak dari kita yang memandang pose ini tak terlalu penting. Padahal pose yang dilakukan untuk memberikan tubuh istirahat saat beryoga ini bisa memberikan keuntungan dan mempunyai manfaat :
1. Kesempatan untuk bernapas lebih panjang.
Tersengal-sengal membuat kita tak bisa beryoga dengan maksimal. Jika hal ini terjadi, Child's Pose bisa mengembalikan kestabilan napas. Dan rasakanlah, beberapa saat setelah kita menerapkannya, kita pun bisa kembali berlatih, bahkan dengan kondisi yang lebih baik.
2. Istirahat merupakan bagian yang tak terpisahkan
Posisi Balasana sangat banyak memberikan kebaikan tersendiri dalam sebuah rangkaian latihan. Tubuh membutuhkan stabilisasi kembali setelah melakukan beragam pose lain, misalnya mengharuskan kita melakukan headstand. Setiap yogini membuktikan bahwa dalam latihan yoga, kita pun butuh saat-saat istirahat. Kapan dan panjang waktu istirahat itulah yang berbeda-beda, tergantung kebutuhan tubuh kita.
3. Pose yang menakjubkan
Possisi ini ada untuk meremajakan dan mengembalikan energi yang sudah terkuras sebelumnya. Saat meregangkan tangan, berlutut dengan posisi tubuh menghadap ke bawah seakan-akan memberikan tubuh pelukan. Hal ini memberikan sensasi menyenangkan bagi tubuh.
Shalat mengambil aspek paling pokok dari pose yang dimaksud, yakni dengan menundukkan kepala di bawah jantung ketika sujud, ketika pelaku shalat bersimpuh menjatuhkan keningnya ke atas tanah untuk bersujud kepada Allah Swt .
Ketika kepala diletakkan di lantai, ia berada lebih rendah daripada bagian-bagian tubuh lainnya dan ini sangat membantu mengalirkan darah segar (beroksigen) ke otak untuk menjaganya tetap sehat dan sadar. Ini persis seperti setengah dari sirsâsana, yang membantu menarik darah ke otak dan setengah tubuh bagian atas termasuk mata, telinga, hidung dan paru.
Dengan fungsi ini, sujud sangat membantu mengusir kelelahan seseorang sekaligus menyegarkan pikiran.Ditambah lagi, selama bersujud, kedua tangan pelaku shalat tetap diletakkan di atas lantai dekat kedua sisi kepala atau telinganya. Ketika ia bangkit berdiri dari sujud, ia menekan kedua tangan ini secara serempak ke tanah (sesuai dengan hukum Newton III) dan mengangkat kepala dan berdiri.
Tekanan tegak lurus kedua tangannya ke arah lantai membantu membentuk otok tangan dan dada; dan menghasilkan kekuatan pada kedua lengan, siku, dada dan pergelangan tangan. Ini sangat mirip sekali dengan latihan fisik yang mengambil dasar gerakan membungkuk dan meregangkan otot.
Fungsi serupa berguna buat kaki, ketika pelaku shalat bangkit berdiri dari sujud, ia menekankan jari kakinya pada lantai, yang membantu membentuk otot-otot kaki dan bagian-bagian kaki lainnya.
4. Gerakan Duduk
Kata asana dalam bahasa sansekerta berarti "duduk", sebagaimana pose duduk dalam ragam latihan yoga. Ragam pose duduk ini memiliki berbagai nama âsana yang berbeda-beda. Pose-pose paling dasar untuk bermeditasi adalah pose-pose duduk, terutama pose Teratai.
Pose duduk dalam shalat hampir-hampir dapat disamakan dengan pose Intan (vajrâsana), yang sungguh mudah dipraktekkan para yogi maupun pelaku shalat. Membandingkan dengan shalat, Swami Shivanand dalam bukunya, Yoga Asanas, mengatakan:
"Asana ini (pose duduk) kurang lebih mirip dengan pose shalat, yakni pose ketika seorang muslim duduk dalam shalat."
Terlebih lagi, baik vajrâsana maupun jalsah tampak sama dengan pose zazen dari Jepang. Itu sebabnya seorang pelaku shalat dapat dengan mudah duduk lama dalam pose vajrâsana yoga. Seorang muslim yang taat menunaikan shalat dengan tepat waktu dapat dengan mudah duduk dalam berbagai pose yoga seperti Teratai, karena kaki dan sendi-sendinya sudah terbiasa melakukan latihan seperti ini.
Selama duduk dalam shalat, seorang pelaku shalat membaca attahiyyaat…, lalu mengangkat telunjuk tangan kanannya ke depan sambil membaca syahadat, "asyahadu allaa ilaaha illallah, wa asyahadu anna muhammadarrasulullah, untuk bersaksi akan keesaan Allah; sementara ibu jari dan jari tengah tetap agak mengepal, menempel di bagian atas lutut dengan kedua ujungnya menyatu sehingga hampir-hampir membentuk sebuah lingkaran.
Pose yang sama diambil ketika duduk dalam pose Teratai, yakni yoga mudra yang ternyata merupakan meditasi, yang dilakukan (antara lain) dengan membentuk jari telunjuk dan ibu jari menjadi sebuah lingkaran.
Posisi ini duduk di kedua tumit, tempatkan telapak tangan di atas paha, sambil meregangkan tulang belakang ke depan mempunyai fungsi mengatur ini semua energi chakra, meningkatkan fleksibilitas tulang belakang, dan meningkat kan aliran cairan tulang belakang ke otak, yang pada gilirannya meningkatkan kewaspadaan mental.
5. Gerakan Salam
Sesuai dengan caranya, tahapan praktek yoga biasanya berakhir sebelum relaksasi paling akhir, dengan sebuah gerakan memutar seluruh tulang belakang (ardha matsyendrâsana) ke sebelah kanan dan kiri. Latihan ini membantu melepaskan tulang belakang dari (pengaruh) pose-pose lainnya, yang menjaga semuanya (semua bagian tubuh) jadi tetap seimbang.
Dengan cara yang hampir sama, shalat diakhiri dengan mengucapkan salam dengan memutar kepala ke arah pundak kanan dan pundak kiri. Gerakan salam ini melatih tulang tengkuk dan barangkali beberapa tulang dada. Juga berguna untuk menjaga leher tetap lentur, dan memang sejalan dengan pola shalat yang membawakan versi ringan âsana yoga. Mengulang-ulang gerakan ini membantu menghilangkan penyebab rasa sakit di area pundak dan bagian atas punggung, di samping memberikan kekuatan tambahan.
Sebetulnya gerakan yoga yang beraneka macam tersebut dilakukan agar seluruh tubuh menjadi sehat dan siap ketika Kundali diaktifkan dari tulang ekor. Karena jika tubuh tidak siap, maka akan berdampak sering sakitnya anggota tubuh .
Ummat Islam dengan melaksanakan sholat lima waktu dan shalat sunah hal itu merupakan yoga yang sangat ampuh, sehingga dapat menyehatkan tubuh dan siap untuk melangkah selanjutya yaitu pencerahan menuju Allah Swt.
Inilah salah satu sebab mengapa Rosulullah lebh suka memperpanjang sholatnya, bahkan dalam satu riwayat sampai bengkak kakinya, krna dari sholat inilah kita akan dapatkan keseimbangan jiwa dan raga meuju derajat insan kamil, setelah tahu hal ini masihkah anda akan bermain" dalam sholat ?
Kajian ini adalah dari salah satu guru spitual saya , kelak Saudara semua akan saya perkenalkan kepada beliau jika sudah sampai masanya dan beliau telah mengijinkannya. semoga bermanfaat salam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar