"Rasa takut terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu untuk menyatakan apa yang sebenarnya jika memang benar kamu melihatnya, menyaksikan atau mendengarnya."
"Rasulullah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan orang ke dalam surga, lalu beliau menjawab, 'Taqwa kepada Allah dan akhlaq yang baik.' Beliau juga ditanya tentang perkara yang paling banyak mengantarkan orang masuk ke neraka, beliau menjawab, 'Mulut dan kemaluan.'" (HR Tirmidzi) (Hidayatullah)
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: "Rasulullah bersabda : "Siapa saja yang dikehendaki Allah menjadi orang baik, maka diberikan cobaan kepadanya." (HR. Bukhari)
Di sebuah kaki gunung, di tepi sungai yang jernih, terlihat seorang tua sedang membersihkan pekarangan rumahnya yang tidak seberapa, sambil sesekali menyeka keringatnya yang bercucuran....Kwe Ceng, yang kebetulan saja melewati daerah itu, melihat kesan begitu bahagianya lelaki tua itu. Wajahnya yang sumringah, diselingi siulan kecil terus membersihkan pekarangannya dengan penuh semangat. Kwe Ceng bertandang sebentar menemui lelaki tua itu.
"Selamat pagi, wahai bapak!"
"Selamat pagi, wahai pemuda......,"kata lelaki tua itu "Sedang apa ya Pak?,"sapa Kwe Ceng, tanpa bermaksud basa-basi..."Yah..seperti kau lihat sendiri,..sedang membersihkan pekarangan" "Kau begitu bersemangat, begitu antusias, apa sih kuncinya ,pak? " selidik Kwe Ceng ."Aku mencintai apa yang kulakukan dan melakukan apa yang kucintai...." Kata lelaki tua. " Aku mencintai pekerjaan bertani, berkebun, dan memelihara ternak-ternak itu." "Ah....kau begitu lugu, pak tua" celetuk Kwe Ceng..
Pak Tua itu menimpali dengan nada yang bijak," Kau tahu, anak muda, memasak, berkebun atau membersihkan rumah adalah sebagai bagian dari aktivitas meditasi Pekerjaan yang harus diulang-ulang membantu dirimu untuk mengenali siklus-siklus kelahiran, kematian, dan oleh karena itu kau akan sadar akan tatanan semesta yang dinamis.....Dengan penuh kecintaan aku melakukan itu sehingga aku begitu menikmatinya....."
"Oohh ...,"Kwe Ceng mengangguk-angguk...
"Yaaa, itu mungkin ndak begitu jelas ketangkep artinya.....mudahnya ,dengan melakukan pekerjaan -pekerjaan rutin itu kau akan tahu arti kegagalan, dan bila kau tahu akan kegagalan , kau akan tahu arti keberhasilan...." " Ya,....anda benar Pak Tua," sela Kwe Ceng.
"Segala sesuatu yang kau lakukan, akan menempa perilakumu dan perilakumu itu akan mempengaruhi tindakanmu....oleh karena itu, bertindak dan berperilakulah yang baik!".
"Anak muda, aku yakin kau telah tahu segala sesuatu yang kukatakan tadi.....but its clear that. There is a big different between someone who just know the path with someone who walk through the path........" kata lelaki tua itu.....Kwe Ceng terkaget-kaget mendengar kefasihan bahasa Inggris lelaki tua itu........
Di kamarnya Kwe Ceng merenungi semua ucapan lelaki tua itu tadi.........menjelang final exam.....ia akhirnya sadar bahwa selama ini ia malas untuk rutin belajar, malas mengerjakan pr, dan kurang menikmati apa yang dilakukannya toh, ia berdalih pokoknya bisa ujian, dan ternyata dengan cara-cara itu, seringkali ia gagal. Mungkin dengan membolak balik catatan ia sudah tahu, tapi sekali lagi....he is just know the path, not walk through the path....
Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau bertanya Teka-Teki : Imam Al-Ghazali : "Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?" Murid 1 : "Orang tua" Murid 2 : "Guru" Murid 3 : "Teman" Murid 4 : "Kaum Kerabat" Imam Ghazali : "Semua jawaban itu benar, tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati (Surah Ali-Imran:185).
Imam Ghazali : "Apa yang paling jauh dengan kita di dunia ini ?" Murid 1 : "Negeri Cina" Murid 2 : "Bulan" Murid 3 : "Matahari" Murid 4 : "Bintang-bintang" Imam Ghazali : "Semua jawaban itu benar, tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari2 yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama".
Imam Ghazali : "Apa yang paling besar di dunia ini ?" Murid 1 : "Gunung" Murid 2 : "Matahari" Murid 3 : "Bumi" Imam Ghazali : "Semua jawaban itu benar, tetapi yang paling besar sekali adalah HAWA NAFSU (Surah Al-A'raf : 179). Maka kita harus hati2 dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa kita ke neraka. (Na'udzu billaahi minzaalikh).
Imam Ghazali : "Apa yang paling berat di dunia ini ?" Murid 1 : "Baja" Murid 2 : "Besi" Murid 3 : "Gajah" Imam Ghazali : "Semua jawaban itu benar, tetapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah : Al-Ahzab : 72). Tumbuh2an, binatang, gunung dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah Swt meminta mereka menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini, tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah Swt sehingga banyak manusia masuk ke neraka karena gagal memegang amanah".
Imam Ghazali : "Apa yang paling ringan di dunia ini ?" Murid 1 "Kapas" Murid 2 "Angin" Murid 3 "Debu" Murid 4 "Daun-daun" Imam Ghazali : "Semua jawaban itu benar, tetapi yang paling ringan sekali di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara2 pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan sholat".
Imam Ghazali : "Apa yang paling tajam sekali di dunia ini ?" Murid2 dengan serentak menjawab : "Pedang" Imam Ghazali : "Itu benar, tapi yang paling tajam sekali di dunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri".
jangan pernah takut jatuh miskin atau kekuranag uang karena membelanjakan harta di jalan Allah ataupun meminjami sesuatu yang baik kepada Sang Maha Kaya dengan tulus ikhlas hatimu, karena sesunggunya itu semua akan dikembalikan-Nya kepada kita semua dengan jumlah yang berlipat ganda dan dari arah yang tidak pernah kita duga, bahkan oleh nalar pikirmu sekalipun
DUNIA bekerja keraslah kamu dengan jalan yang halal seolah kamu hidup selamanya, agar kamu terhindar dari kefakiran. sesungguhnya fakir itu cenderung kepada kekufuran
TERBESAR sodaqah terbesar : memberi nafkah kepada keluarga jihad terbesar : melawan diri dan hawa nafsu dzikir terbesar adalah dzikir didepan godaan syetan dan apa-apa yang diharamkan oleh - Nya
Seorang penulis tak dikenal telah menuliskan kata-kata yang menggugah pikiran sebagai berikut:
Lebih baik kumiliki setangkai mawar mungil Dari kebun seorang sahabat Daripada memiliki bunga-bunga pilihan Ketika hidupku di dunia harus berakhir.
Lebih baik mendengar kata-kata yang menyenangkan Yang disampaikan dengan kebaikan kepadaku Daripada pujian saat jantungku berhenti berdetak, Dan hidupku berakhir.
Lebih baik kumiliki senyum penuh kasih Dari sahabat-sahabat sejatiku Daripada air mata di sekeliling peti jenazahku Ketika pada dunia ini kuucapkan selamat tinggal.
Bawakan aku semua bungamu hari ini, Entah merah muda, putih, atau merah; Lebih baik kumiliki setangkai yang mekar saat ini Daripada satu truk penuh ketika aku meninggal.
Mengingat hal-hal yang baik tentang kawan atau sanak keluarga yang telah meninggal pada upacara pemakaman mereka merupakan hal yang tepat, tetapi memberi pujian yang tulus ketika mereka masih hidup adalah jauh lebih baik. Pujian itu mungkin merupakan peneguhan yang sangat mereka butuhkan.
Apakah Anda berutang ucapan terima kasih atau penghargaan kepada seseorang?
TAK PERNAH TERLALU AWAL UNTUK MENGUCAPKAN KATA-KATA YANG BAIK SEBAB ANDA TIDAK TAHU SEBERAPA CEPAT ITU AKAN JADI TERLAMBAT.
Suatu ketika ada seorang pria pergi ke penjahit, dan memesan stelan jas Yang murah. Ketika jas yang diinginkannya selesai, ia coba mengepas. Ternyata Jas itu sama sekali tak cocok dengan tubuhnya. Bagian belakangnya terlalu besar. Bagian lengan kanannya telalu panjang. Satu bagian kakiknya terlalu pendek. Dan, tiga buah kancingnya terlepas entah kemana. Pria itu sangat kecewa, Dan memprotes pada sang penjahit.
"Oh, itu tidak masalah," kata snag penjahit. "Begini saja, coba kau bungkukkan bahumu. Tarik tangan kananmu agak ke dalam. Lalu cobalah berjalan terpincang-pincang untuk menutupi satu sisi celana yang terlalu pendek. Sedangkan, untuk menggantikan tiga kancing yang terlepas ini, masukkan Saja jari-jarimu di lubang kancing itu. Maka, semuanya akan tampak beres!"
Pria itu lalu mencoba memaksakan tubuhnya agar pas dengan stelan jas Yang dipesannya. Ia merasa ditipu oleh penjahit itu. Ia lalu meninggalkan penjahit itu. Dan, belum jauh ia berjalan, seorang asing menegurnya. "Hai, siapakah yang menjahitkan jas itu? Tampaknya cocok sekali denganmu," tanya orang asing itu. "Kebetulan sekali aku sedang bermaksud membeli stelan jas."
Pria itu terkejut, namun merasa senang juga ternyata ada yang menganggap Jas itu cocok dengan dirinya. Ia lalu menunjuk toko penjahit yang tadi.
"Baiklah, terima kasih banyak," jawab orang asing itu. Ia lalu terburu-buru bergegas menuju toko penjahit yang ditunjuk. "Penjahit itu pasti seorang penjahit yang jenius karena bisa menjahit jas yang pas sekali untuk seorang cacat macam kamu."
Smiley...! Bukankah banyak orang yang terpaksa melakukan sesuatu yang Tak disukainya, namun hanya karena pujian mereka tetap saja melakukannya. Padahal, mungkin saja orang lain bermaksud beda. Maka, jadilah diri kita sendiri, agar nyaman dengan diri kita sendiri.
Seseorang telah menanam anggur yang dikenal sebagai suatu jenis baru Yang menghasilkan buah anggur yang siap dimakan hanya setelah berumur tiga Puluh tahun. Ketika dia menanamnya, Sultan melintas, berhenti, dan berkata, "Engkau seorang yang luar biasa optimis jika engkau berharap hidup hingga anggur itu berbuah."
"Mungkin aku tidak akan hidup selama itu," jawab orang itu. "Tetapi setidaknya para penggantiku akan hidup dan mengambil keuntungan dari pekerjaanku, sebagaimana kami semua mengambil keuntungan dari kerja para pendahulu kita."
"Kalau begitu," jawab Sultan. "Jika pohon anggur itu berbuah, bawakan beberapa butir buah untukku. Itu jika kita lolos dari pedang kematian yang menggantung di atas kita sepanjang waktu."
Sultan pun pergi.
Tiga puluh tahun kemudian pohon anggur itu mulai menghasilkan buah Anggur yang lezat. Orang itu mengisi sebuah keranjang besar dengan buah anggur pilihan dan pergi ke istana. Sultan menerimanya dan memberinya hadiah emas yang banyak.
Kabar pun tersiar, "Seorang petani yang tak dikenal telah diberi Sejumlah emas yang banyak sebagai pengganti sebuah keranjang anggur."
Seorang perempuan dungu mendengar hal ini. Segera ia mengisi sebuah keranjang dengan buah anggur miliknya dan membawanya sendiri ke penjaga istana. Ia berkata, "Aku meminta ganjaran yang sama dengan yang telah diterima oleh laki-laki tadi pagi. Ini buah anggurku. Jika Sultan memberi uang untuk buah-buahan, maka ini buah-buahan itu."
Sang Sultan mengetahui hal itu dan menjawab, "Ia hanya bisa meniru dan sombong. Ia tidak mau mengetahui apa latar belakang aku memberi emas pada lelaki itu. Karenanya, usir dia!"
Perempuan itu tidak mau bersusah payah mengetahui bagaimana sang petani anggur bisa menumbuhkan anggurnya. Perempuan itu hanya mau meniru mudahnya saja.