Seseorang telah menanam anggur yang dikenal sebagai suatu jenis baru
Yang menghasilkan buah anggur yang siap dimakan hanya setelah berumur tiga
Puluh tahun. Ketika dia menanamnya, Sultan melintas, berhenti, dan berkata,
"Engkau seorang yang luar biasa optimis jika engkau berharap hidup hingga
anggur itu berbuah."
"Mungkin aku tidak akan hidup selama itu," jawab orang itu. "Tetapi
setidaknya para penggantiku akan hidup dan mengambil keuntungan dari
pekerjaanku, sebagaimana kami semua mengambil keuntungan dari kerja para
pendahulu kita."
"Kalau begitu," jawab Sultan. "Jika pohon anggur itu berbuah, bawakan
beberapa butir buah untukku. Itu jika kita lolos dari pedang kematian
yang menggantung di atas kita sepanjang waktu."
Sultan pun pergi.
Tiga puluh tahun kemudian pohon anggur itu mulai menghasilkan buah
Anggur yang lezat. Orang itu mengisi sebuah keranjang besar dengan buah anggur
pilihan dan pergi ke istana. Sultan menerimanya dan memberinya hadiah
emas yang banyak.
Kabar pun tersiar, "Seorang petani yang tak dikenal telah diberi
Sejumlah emas yang banyak sebagai pengganti sebuah keranjang anggur."
Seorang perempuan dungu mendengar hal ini. Segera ia mengisi sebuah
keranjang dengan buah anggur miliknya dan membawanya sendiri ke penjaga
istana. Ia berkata, "Aku meminta ganjaran yang sama dengan yang telah
diterima oleh laki-laki tadi pagi. Ini buah anggurku. Jika Sultan
memberi uang untuk buah-buahan, maka ini buah-buahan itu."
Sang Sultan mengetahui hal itu dan menjawab, "Ia hanya bisa meniru dan
sombong. Ia tidak mau mengetahui apa latar belakang aku memberi emas
pada lelaki itu. Karenanya, usir dia!"
Perempuan itu tidak mau bersusah payah mengetahui bagaimana sang petani
anggur bisa menumbuhkan anggurnya. Perempuan itu hanya mau meniru
mudahnya saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar