Suatu ketika ada seorang pria pergi ke penjahit, dan memesan stelan jas
Yang murah. Ketika jas yang diinginkannya selesai, ia coba mengepas. Ternyata
Jas itu sama sekali tak cocok dengan tubuhnya. Bagian belakangnya terlalu
besar.
Bagian lengan kanannya telalu panjang. Satu bagian kakiknya terlalu
pendek.
Dan, tiga buah kancingnya terlepas entah kemana. Pria itu sangat kecewa,
Dan memprotes pada sang penjahit.
"Oh, itu tidak masalah," kata snag penjahit. "Begini saja, coba kau
bungkukkan bahumu. Tarik tangan kananmu agak ke dalam. Lalu cobalah
berjalan terpincang-pincang untuk menutupi satu sisi celana yang terlalu pendek.
Sedangkan, untuk menggantikan tiga kancing yang terlepas ini, masukkan
Saja jari-jarimu di lubang kancing itu. Maka, semuanya akan tampak beres!"
Pria itu lalu mencoba memaksakan tubuhnya agar pas dengan stelan jas
Yang dipesannya. Ia merasa ditipu oleh penjahit itu. Ia lalu meninggalkan
penjahit itu. Dan, belum jauh ia berjalan, seorang asing menegurnya.
"Hai, siapakah yang menjahitkan jas itu? Tampaknya cocok sekali denganmu,"
tanya orang asing itu. "Kebetulan sekali aku sedang bermaksud membeli stelan
jas."
Pria itu terkejut, namun merasa senang juga ternyata ada yang menganggap
Jas itu cocok dengan dirinya. Ia lalu menunjuk toko penjahit yang tadi.
"Baiklah, terima kasih banyak," jawab orang asing itu. Ia lalu
terburu-buru bergegas menuju toko penjahit yang ditunjuk. "Penjahit itu pasti seorang penjahit yang jenius karena bisa menjahit jas yang pas sekali untuk
seorang cacat macam kamu."
Smiley...! Bukankah banyak orang yang terpaksa melakukan sesuatu yang
Tak disukainya, namun hanya karena pujian mereka tetap saja melakukannya.
Padahal, mungkin saja orang lain bermaksud beda. Maka, jadilah diri kita
sendiri, agar nyaman dengan diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar