Hadits ini merupakan landasan agar manusia tidak memiliki angan-angan yang panjang di dunia. Orang yang beriman tidak sepantasnya menganggap dunia ini sebagai tempat tinggalnya yang abadi. Namun, Seyogyanya ia menganggap hidup di dunia ini seperti musafir yang sedang menyiapkan bekal bepergian menempuh perjalanan yang teramat panjang.
Ini sesuai dengan wasiat para Nabi dan Rasul 'alaihimush shalâtu was salâm dan para pengikut mereka. Allâh Subhanahu wa Ta'ala berfirman menceirtakan tentang keluarga Fir'aun yang beriman yang mengatakan :
_Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal._ (QS. Ghâfir/al-Mukmin/40:39)
_Ya Allah! sesungguhnya kami telah menganiaya diri kami dengan penganiyayaan yang banyak dan besar, dan tak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali engkau, karena itu ampunilah kami dengan ampunan dari sisi engkau, dan kasihanilah kami. sesungguhnya engkau yang maha pengampun lagi maha penyayang."_ Aamiiiin Ya Rabbal Alaamiiin..
Ini sesuai dengan wasiat para Nabi dan Rasul 'alaihimush shalâtu was salâm dan para pengikut mereka. Allâh Subhanahu wa Ta'ala berfirman menceirtakan tentang keluarga Fir'aun yang beriman yang mengatakan :
_Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal._ (QS. Ghâfir/al-Mukmin/40:39)
_Ya Allah! sesungguhnya kami telah menganiaya diri kami dengan penganiyayaan yang banyak dan besar, dan tak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali engkau, karena itu ampunilah kami dengan ampunan dari sisi engkau, dan kasihanilah kami. sesungguhnya engkau yang maha pengampun lagi maha penyayang."_ Aamiiiin Ya Rabbal Alaamiiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar