Murâqabah ini merupakan hasil dari pengetahuan seseorang yang dengannya dia meyakini bahwa Allâh Subhanahu wa Ta'ala senantiasa mengawasi, melihat, mendengar dan mengetahui semua sepak terjangnya setiap saat, setiap tarikan nafas dan setiap kedipan mata.
Allâh menyertai kalian dimanapun kalian berada.(Al-Hadîd:4)
Sesungguhnya engkau senantiasa berada dalam pengawasan mata Kami.(Ath-Thûr: 48)
AllâhMaha mengetahui mata yang berkhianat dan Maha mengetahui apa yang disembunyikan oleh dada. (Ghâfir:19)
apabila engkau beribadah kepada Allâh seakan-akan engkau melihatNya. Maka apabila engkau tidak melihatNya, maka sesungguhnya Allâh melihatmu. (HR. Al-Bukhâri dari Abu Hurairah).
Imam Ibnu al-Qayyim rahimahullah menegaskan, semakin kuat murâqabah seseorang, maka akan semakin menimbulkan rasa malu, rasa tenang, rasa cinta, tunduk, khusyu', takut dan pengharapan yang besar kepada Allâh. Ini tidak akan diperoleh jika tidak ada muraqabah, rasa selalu diawasi oleh Allâh Ta'ala.
Allâh menyertai kalian dimanapun kalian berada.(Al-Hadîd:4)
Sesungguhnya engkau senantiasa berada dalam pengawasan mata Kami.(Ath-Thûr: 48)
AllâhMaha mengetahui mata yang berkhianat dan Maha mengetahui apa yang disembunyikan oleh dada. (Ghâfir:19)
apabila engkau beribadah kepada Allâh seakan-akan engkau melihatNya. Maka apabila engkau tidak melihatNya, maka sesungguhnya Allâh melihatmu. (HR. Al-Bukhâri dari Abu Hurairah).
Imam Ibnu al-Qayyim rahimahullah menegaskan, semakin kuat murâqabah seseorang, maka akan semakin menimbulkan rasa malu, rasa tenang, rasa cinta, tunduk, khusyu', takut dan pengharapan yang besar kepada Allâh. Ini tidak akan diperoleh jika tidak ada muraqabah, rasa selalu diawasi oleh Allâh Ta'ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar